Terungkap! Ini Biang Kerok Truk Obesitas Masih Berkeliaran

Terungkap! Ini Biang Kerok Truk Obesitas Masih Berkeliaran

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 28 Jan 2020 17:28 WIB
Pelarangan truk memuat barang dengan kapasitas berlebih terus disosialisasikan. Hal itu membuat negara rugi tiap tahunnya untuk perbaiki jalan yang rusak.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Truk obesitas alias over dimension over load (ODOL) masih banyak berkeliaran. Berbagai cara pun sudah dilakukan pemerintah untuk membasmi truk ODOL.

Salah satu upaya untuk menghilangkan truk ojol adalah dengan melakukan penilangan yang dilakukan Korlantas Polri. Namun, menurut Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin penilangan sudah tidak lagi membuat pengemudi truk obesitas kapok.

Dia mengatakan banyak pengemudi yang lebih memilih ditilang dan membayar denda hingga Rp 400.000 dibandingkan barangnya tidak sampai ke tujuan. Mereka masih bisa mendapatkan keuntungan meski harus membayar denda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah sering penindakan pak, cuma kebanyakan pengusaha ini lebih memilih ditilang pak daripada barangnya nggak jalan. Untung barang bisa Rp 2 juta, tilang cuma Rp 400-500 ribu," ungkap Benyamin di ruang rapat komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Dia mengatakan Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian PUPR akan melakukan koordinasi lebih lanjut soal penanganan truk obesitas ini.

ADVERTISEMENT

"Tapi memang harus dibahas lagi kayaknya sama pak Menhub, Menperin dan PUPR. Mungkin masalah keekonomiannya seperti apa," kata Benyamin.

Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI HA Bakri mengeluhkan banyaknya jalan nasional yang rusak karena tonase alias beban kendaraan berlebihan. Dia mempertanyakan kenapa hal ini masih terjadi, padahal keluhan ini sudah seringkali disebutkan.

"Jalan-jalan nasional banyak rusak pak, kebanyakan gegara tonase berlebihan ini. Ini mau salahkan siapa nih? Perhubungan, PU, apa Korlantas, ini kesekian kalinya tiap rapat saya tanyakan terus," kata Bakri.

Truk obesitas ini pun dikeluhkan oleh Anggota Komisi V lainnya, Tamanuri. Dia menyampaikan ada truk yang sudah punya 10 roda, muatannya diperpanjang hingga 4 meter. Dengan begitu kapasitasnya bisa bertambah hingga 12 ton.

"Kemudian saya tambahkan pak bakri, betul mengenai jalan ini karena odol pak. Yg truk 10 roda itu ditambah 4 meter ke belakang. Kapasitasnya aja 8 ton, ini bisa 12 ton," kata Tamanuri.




(ara/ara)

Hide Ads