Erick Copot Direktur Asabri, Sri Mulyani Cerita Merasa Dipermalukan

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Erick Copot Direktur Asabri, Sri Mulyani Cerita Merasa Dipermalukan

Hendra Kusuma, Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 30 Jan 2020 21:00 WIB
Erick Copot Direktur Asabri, Sri Mulyani Cerita Merasa Dipermalukan
Menkeu Sri Mulyani Indrawati/Foto: Dok. Kementerian Keuangan
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance, Kamis (30/1/2020) adalah Menteri BUMN Erick Thohir mencopot dua direktur PT Asabri (Persero). Keduanya adalah Herman Hidayat dan Rony Hanityo Apriyanto.

Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pengalaman tidak mengenakan saat menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia. Sri Mulyani mengaku merasa dipermalukan oleh Presiden Bank Dunia saat itu, Jim Yong Kim.

Apa yang disampai Presiden Bank Dunia kepada Sri Mulyani sehingga merasa dipermalukan? Kenapa pula Erick Thohir mencopot dua direktur PT Asabri? Penasaran? Baca 5 berita detikFinance terpopuler berikut ini.
Kementerian BUMN mencopot dua direktur PT Asabri (Persero). Dua direktur itu ialah Herman Hidayat dan Rony Hanityo Apriyanto.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian BUMN, Kamis (30/1/2020), penyerahan Salinan Keputusan (SK) Menteri BUMN tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asabri dilakukan di Kementerian BUMN hari ini.

Melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-36/MBU/01/2020 tanggal 30 Januari 2020 tersebut, Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham memberhentikan dengan hormat Herman Hidayat dan Rony Hanityo Apriyanto dari jabatan Direktur, yang masing-masing diangkat berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-66/MBU/03/2016 tanggal 29 Maret 2016 dan SK-171/MBU/08/2019 tanggal 2 Agustus 2019.

Baca selengkapnya: Erick Thohir Copot Dua Direktur Asabri

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki pengalaman yang kurang mengenakkan saat pertama kali bekerja di World Bank (Bank Dunia). Semua itu gara-gara stunting.

Sri Mulyani menceritakan saat baru dua bulan bekerja sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dia merasa dipermalukan oleh Presiden Bank Dunia kala itu Jim Yong Kim. Kim yang juga seorang dokter menegur Sri Mulyani karena angka stunting Indonesia terbilang tinggi.

"Waktu saya di Bank Dunia saya dipermalukan soal stunting, karena Presiden Bank Dunia itu dokter. Negara kamu adalah salah satu tingkat stunting yang tertinggi di dunia. Saya bingung, saya bilang apa itu stunting," ujarnya dalam acara laporan Bank Dunia di Energy Building, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Baca selengkapnya di sini: Sri Mulyani Curhat Dipermalukan Bos Bank Dunia karena Stunting di RI

Anggota Komisi VI DPR, Rafli, mengusulkan ganja bisa menjadi komoditas ekspor. Menurutnya, ganja bisa menjadi komoditas ekspor yang bagus dan pengembangannya pun mudah di Aceh.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah asal pemilihan Aceh itu awalnya bicara soal koordinasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar hasil pertanian daerah dijamin bisa dipasarkan. Hal ini disampaikan Rafli saat rapat kerja dengan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto membahas perjanjian dagang ASEAN dengan Jepang.

Salah satu yang dipaparkan Rafli dalam pernyataannya adalah ganja. Tanaman ini menurutnya bisa digunakan sebagai obat. Terlebih lagi ganja bisa tumbuh mudah di Aceh.

"Misalnya, ganja ini. Entah untuk kebutuhan farmasi atau apa aja jangan kaku lah kita harus dinamis. Ganja ini tumbuhnya mudah di Aceh. Saya rasa ini ganja harus jadi komoditas ekspor bagus," kata Rafli.

Baca selengkapnya di sini: Rapat Bareng Mendag, Anggota DPR Usul Ganja Jadi Komoditas Ekspor

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati langsung menjawab terkait pertanyaan anggota Komisi XI DPR RI Elnino Hussein Mohi soal pilihan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) atau tenaga honorer yang ingin dihapus.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku akan menyelamatkan keduanya jika APBN memiliki ruang untuk mengatasi masalah keduanya.

"Mengenai antara pegawai honorer versus Jiwasraya, itu pertanyaan alokasi, trade off itu adalah pertanyaan bisa filosofi bisa political, bisa betul-betul keuangan pilihannya. Kalau kita punya space ya akan kita lakukan," kata Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Baca selengkapnya di sini: Pilih Selamatkan Jiwasraya atau Tenaga Honorer, Ini Kata Sri Mulyani

Anggota Komisi VI DPR dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rafli, mengusulkan ganja bisa dijadikan komoditas ekspor. Usulan itu disampaikan dalam rapat kerja Komisi VI DPR dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, Kamis (30/1/2020).

Apa kata Mendag? Bisakah ganja diekspor? Agus tidak tegas mengatakan apakah ganja bisa diekspor atau tidak karena perlu melihat aturan terlebih dahulu.

Apalagi, ganja masuk dalam golongan narkotika

"Itu kan baru bahas usulan dari pembahasan. Jadi nanti teknisnya akan kita lihat aturan yang ada. Otomatis, selama ini itu kan tidak diperbolehkan," kata Agus di Gedung DPR, Kamis (30/1/2020).

Baca selengkapnya di sini: Ganja Bisa Diekspor, Pak Mendag?

Hide Ads