Menyebarnya wabah virus corona membuat banyak negara di dunia melakukan larangan penerbangan dari dan ke China. Pemerintah Indonesia melihat hal itu sebagai peluang untuk menggaet wisatawan mancanegara (wisman).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama mengatakan, ada peluang dari larangan penerbangan ke China yang dilakukan banyak negara. Indonesia akan mencoba merayu wisman tersebut untuk berlibur ke Indonesia.
"Ada potensi pesawat-pesawat yang menuju ke China. Kan banyak nih yang nggak bisa terbang ke sana. Kita akan tawarkan bekerjasama dengan mereka untuk menjadikan tujuannya jadi ke Indonesia," tuturnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menggaet para wisman itu, kata Wishnutama, pemerintah akan merayu para maskapai. Setidaknya ada 30 maskapai yang akan diajak ketemu oleh pemerintah Indonesia.
"Kita akan coba berdiskusi dengan maskapai-maskapai tersebut. Saya bersama Pak Menhub akan bertemu dengan airlines, sekitar ada 30-an airlines yang siapa tahu bisa mengalihkan rutenya ke Indonesia. Sehingga tetap bisa membantu pariwisata ini, di Indonesia," ujarnya.
Dalam hal ini pemerintah menargetkan wisman dari beberapa negara. Dia mencontohkan seperti Korea Selatan, Jepang, Australia, Singapura, Amerika Serikat, Kanada dan lainnya.
"Jangan lupa negara-negara lain melakukan hal serupa juga. Jadi kita berebut. Jadi menargetkan saat ini agak repot. Sama-sama ada action yang mendadak semua. Sama-sama mungkin melakukan hal yang sama. Tapi pasti namanya Thailand, Vietnam, Malaysia pasti melakukan hal yang serupa," ucapnya.
Upaya ini dilakukan guna mengantisipasi hilangnya wisatawan asing asal China. Sebab terhitung sejak tengah malam nanti pemerintah menyetop sementara penerbangan langsung dari dan ke China.
Wishnutama juga menyarankan kepada masyarakat Indonesia yang ingin berwisata ke luar negeri agar mengalihkannya ke tempat wisata dalam negeri. Sebab risiko penularan virus corona juga ada di negara lain.
"Kita akan menggalakkan wisatawan nusantara. Kita akan men-encourage agar wisatawan kita dari Indonesia itu berwisata di Indonesia. Karena dua hal. Satu karena kalau traveling pasti ada potensi virus coronanya juga, untuk mengurangi risiko itulah. Yang kedua yang paling penting adalah menghidupi pariwisata Indonesia sendiri. Itu hal yang paling cepat yang bisa kita lakukan," tuturnya.
(fdl/fdl)