Tepat pada Rabu pukul 00.00 WIB pemerintah memberhentikan sementara penerbangan langsung dari dan ke China. Hal itu tentu juga berlalu bagi Tenaga Kerja Asing (TKA) China yang ada di Indonesia. Lalu bagaimana nasib mereka yang belum pulang?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pemerintah sudah memikirkan terkait hal tersebut. Nantinya pemerintah akan memberikan visa overstay bagi TKA maupun turis China yang belum pulang hingga tengah malam nanti.
"Terkait dengan tenaga kerja atau turis dari Cina yang ke Indonesia, bagi yang mereka belum sempat pulang, pemerintah akan fasilitas perpanjangan visa overstay," ujarnya di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah sendiri belum menentukan sampai kapan penyetopan penerbangan langsung RI-China tersebut. Namun Airlangga memastikan visa overstay akan diberikan hingga 1 bulan ke depan.
"Itu yang akan difasilitasi overstay sampai sebulan akan difasilitasi," tuturnya.
Keputusan ini sebelumnya sudah mendapatkan tanggapan dari pihak China. Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian menilai semestinya Pemerintah Indonesia tidak bersikap seperti itu.
"Menurut saya kalau ambil pembatasan seperti terhadap penukaran personal penerbangan dan perdagangan kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Itu sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan dan pariwisata Indonesia sendiri," ujar Xiao di kantor Kedutaan Besar China di Jakarta, Selasa (4/1/2020).
Xiao mengatakan selama ini kerja sama antara Indonesia dan China berlangsung baik selama 8 tahun terakhir. Selain itu turis dari China kerap memberikan keuntungan kepada Indonesia.
"Saya pikir Tiongkok sudah 7 atau 8 tahun berturut-turut menjadi mitra perdagangan terbesar di Indonesia dan Tiongkok sudah... seminimalnya tingkat negara kedua terbesar sumber wisatawan asing setiap tahun ada 2 juta lebih turis dari China yang datang ke Indonesia. Dan Tiongkok juga adalah salah satu sumber investasi terbesar kepada Indonesia," ucap Xiao.
Terkait penghentian impor pangan, Xiao mengatakan sudah mengetahui berita itu. Menurutnya penyebaran virus Corona belum terbukti bisa menular melalui bahan pangan.
Oleh karena itu, dia keberatan pemerintah Indonesia membatasi perdagangan terhadap China.
(das/fdl)