Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenang Johannes Baptista (JB) Sumarlin sebagai sosok yang banyak ilmunya. Hal itu diungkapkannya usai melayat di rumah duka Mantan Menteri Keuangan era Soeharto tersebut.
Sri Mulyani menceritakan awal mula mengenal JB Sumarlin saat menjadi mahasiswa di Universitas Indonesia (UI). Pada saat itu, dirinya diajarkan langsung oleh JB Sumarlin.
"Beliau nampak sekali punya komitmen dan kecintaan pada almamaternya," kata Sri Mulyani di RS Siloam Semanggi, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking cintanya sama UI, Sri Mulyani menyebut jenazah JB Sumarlin masih mengenakan cincin dari UI. Sewaktu mengajar, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dubia ini mengaku mendapat banyak ilmu dan pengalaman yang diberikan oleh almarhum.
Kedekatan Sri Mulyani pun semakin bertambah saat dirinya menjadi seorang peneliti di UI. Pada saat itu, dirinya bekerja bersama putri keduanya JB Sumarlin yakni Sylvia Sumarlin.
"Kemudian ketemu lagi waktu sudah menjadi menteri ya, lebih banyak waktu itu sehingga kita lebih banyak bertukar pikiran dengan Pak Sumarlin ketika beliau diberi kesempatan sebagai Menteri Bappenas karena beliau pernah menjadi Menteri Bappenas juga, Menteri keuangan. Dan tentu kita kenal Pak Marlin ketika beliau menjabat karena banyak sekali masa-masa yang tidak mudah untuk Indonesia," jelasnya.
Dari kegiatan tukar pikiran itu, Sri Mulyani mengaku banyak mendapat ilmu yang sampai saat ini masih relevan untuk dijalani. Seperti halnya pengawasan sektor keuangan dan antisipasi ketidakpastian global bagi perekonomian nasional.
"Jadi yang dilakukan beliau sebetulnya kalau dipelajari masih sangat relevan untuk hari ini bagi kita semua sebagai policy maker," ujarnya.
Kepergian JB Sumarlin menjadi suatu kehilangan bagi Indonesia akan sosok yang memiliki komitmen dan kecintaan yang sangat besar terhadap negara, keluarga, almamater, dan bangsa. JB Sumarlin juga merupakan seseorang yang tidak pernah segan membagikan ilmu dan pengalamannya kepada generasi muda.
"Biasanya kita lihat sejarah dari perekonomian itu banyak siklus yang ulang jadi ini memberi pembelajaran yang baik terhadap kita kita dan saya harap akan terus dikenang oleh generasi yang akan datang," ungkap dia.
(eds/eds)