Luhut menceritakan isi perbincangannya dengan Prabowo beberapa waktu lalu. Kala itu, kata Luhut, Prabowo cerita mengenai rasanya bekerja sebagai pembantu Jokowi selama tiga bulan terakhir.
"Saya ketemu Pak Prabowo kemarin pagi, dia bilang ke saya, enak kerja sama dengan Pak Jokowi, nggak minta apa-apa. Pokoknya jangan ada yang korupsi," kata Luhut di kantor Kementan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Dengan sapaan akrabnya, ia pun menyambut kesan Prabowo dengan memintanya meneruskan kinerjanya.
"Wo, kamu terusin saja," tutur Luhut.
Luhut mengakui, ketika berbincang secara personal memang ia menyapa Prabowo dengan santai, tak menggunakan sebutal formal.
"Kami tak pakai panggilan 'Pak' karena dia adik angkatan saya. Di publik saja kita pakai 'pak'," ungkapnya.
Balik Puji Prabowo, Luhut: Rival yang Ksatria. Klik halaman selanjutnya
Menanggapi Prabowo, Luhut pun memuji Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu kembali. Menurutnya, meski Jokowi dan Prabowo bersaing di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, namun tak membuatnya berseberangan. Malah ia merasakan jiwa ksatrianya Prabowo.
"Dia rival yang ksatria. Meski rival (di Pilpres), nggak perlu musuhan. Apa lagi benci," pungkas Luhut.
Perlu diketahui, Prabowo yang menjabat sebagai Ketum partai oposisi ditunjuk sebagai menteri Kabinet Indonesia Bersatu pada Oktober 2019. Ketika mengenalkan menteri-menterinya 3 bulan lalu itu, Jokowi merangkul Prabowo sebagai Menhan dan menilainya sebagai orang yang sangat paham dalam menjalankan tugas di sektor pertahanan.
"Selamat pagi, Pak. Saya kira tugas beliau saya tidak usah menyampaikan, beliau lebih tahu daripada saya," sebut Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019).
Berbeda dari menteri lainnya, kala itu Jokowi tak menyampaikan tugas-tugas yang akan dijalankan Prabowo karena, menurutnya, eks Danjen Kopassus itu lebih paham darinya.
(hns/hns)