Sementara itu Ganjar mengatakan rapat kali ini merupakan rapat pertama setelah UU Desa ada sehingga kepala desa bisa belajar banyak.
"Saya rasa ini rapat pertama setelah undang-undang ini ada. Ini momentum baik," kata Ganjar.
Ia juga menjelaskan penyerapan dana desa di 7.809 desa di Jawa Tengah terus meningkat tiap tahun. Untuk diketahui, Jawa Tengah mendapat gelontoran dana Rp 8,2 triliun tahun ini atau naik 5 persen dari tahun kemarin.
"Penyerapan 99,84 persen tahun 2018 naik jadi 99,9 persen di tahun 2019," Jelasnya.
Penyerapan dana desa di Jateng cukup beragam dan paling tinggi yaitu untuk infrastruktur jalan dengan total 5,7 ribu kilometer. Kemudian ada 13,8 kilometer jembatan, pasar desa, Bumdes, irigasi, embung, dan lainnya.
"Kita juga buat perda, kalau wisata (dari Bumdes) bagus kita alokasikan Rp 1 miliar, itu untuk yang sudah jalan. Antusiasme pembangunan wisata desa hebat-hebat," tandasnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan simbolis penyerahan bantuan untuk pembangunan atau perbaikan 30 kantor desa yang rusak parah. Penyerahan dilakukan simbolis dari Tito kepada Ganjar.
"Untuk yang kantor desa rusak baru 30 dulu, ya," kata Tito.
Simak Video "Video: Kemendagri Akan Cabut Izin Ormas yang Terlibat Premanisme"
[Gambas:Video 20detik]
(alg/hns)