Tarif Ojol Jadi Naik?

Tarif Ojol Jadi Naik?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 19 Feb 2020 08:21 WIB
tarif ojol
Tarif Ojol Jadi Naik? Foto: Tim Infografis
Jakarta - Pembahasan kenaikan tarif ojek online (ojol) sedang berlangsung di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Bulan Februari ini keputusan soal tarif ojol akan keluar.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) untuk mendapatkan penjelasan soal masukan dari konsumen.

"Kemarin YLKI sudah ketemu, kemudian saya ketemu teman-teman dari BPKN sekarang tinggal analisis hasil survey. Kemungkinan kita akan bahas lagi minggu depan dengan stakeholder lain," ungkap pria yang akrab dipanggil Yani ini kepada detikcom, Selasa (18/2/2020).

Dia mengatakan masukan dari YLKI dan BPKN akan masuk ke dalam hasil kajian kenaikan tarif ojol. Minggu depan akan ada rapat lagi dengan pihak-pihak terkait. Yang jelas Yani mau pembahasan ini dikebut dan selesai akhir Februari.

"Minggu depan kan saya kasih hasil survei saya ke stakeholder kita rapatkan tuh, ya insyaallah bisa cepat. Saya juga nggak mau berlarut. Insyaallah bisa kita kejar bulan ini keputusannya, sampai akhir bulan lah," kata Yani.

Soal besaran tarifnya, Yani mengatakan masih sama seperti usulan sebelumnya yaitu menaikkan tarif batas bawah ojol di Jabodetabek dari cuma Rp 2.000 per kilometer (km) menjadi Rp 2.500 per km.

Namun katanya besaran itu belum ditetapkan, semua tergantung hasil studi pihaknya. Tarif ditegaskan akan naik namun jumlahnya bisa lebih kecil, sama, atau lebih besar jumlahnya daripada usulan yang diajukan driver.


"Masih itu usulannya, cuma survei saya nanti ya analisisnya bisa sama, bisa beda, bisa yang lainnya. Tapi kenaikan pasti ada," ujar Yani.

Namun kalau mau naik Yani memberikan syarat ke driver dan aplikator, apa itu?

Kemenhub meminta adanya peningkatan pelayanan ojek online. Yani mengatakan aplikator dan driver harus bekerja sama untuk bisa menunjukkan peningkatan pelayanan.

"Harusnya peningkatan pelayanan harus dilakukan ya kalau mau tarif naik. Aplikator yang bekerja sama dengan driver harus bisa kasih jaminan keselamatan dan peningkatan pelayannya," ungkap Yani.

Untuk itu dalam pembahasan kenaikan tarif ojol dia juga meminta aplikator melakukan daftar peningkatan pelayanan apa saja yang ingin ditingkatkan.


"Bahwa dengan kenaikan tarif itu semua bisa ditingkatkan. Jelas kami akan minta dan tanyakan ke aplikator tingkat pelayanan apa yang mau you kasih kalau mau naik tarifnya," kata Yani.

Peningkatan pelayanan menurut Yani bisa dilakukan dari hal paling kecil, misalnya mewajibkan driver untuk menggunakan jaket yang wangi. Lalu bisa juga aplikator meminta drivernya untuk menggunakan celana panjang dan pakai sepatu.


Yani juga mengatakan mewajibkan driver memberikan alat penutup rambut dan masker adalah sebuah peningkatan layanan.

"Misalnya kalau pake jaket jaketnya nggak bau. Lalu bisa aja diwajibkan pakai sepatu, atau pakai celana panjang gitu drivernya juga, ini saya lihat udah kurang. Wajibkan kasih penutup rambut dan masker misalnya, sekarang ini malah nggak ada, jarang, padahal ini diminta masyarakat," tutur Yani.

Tarif Ojol Jadi Naik?

(ang/ang)


Hide Ads