Ada Gubernur Berlagak Bak Presiden, Pengamat: Raja-raja Kecil

Ada Gubernur Berlagak Bak Presiden, Pengamat: Raja-raja Kecil

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 19 Feb 2020 16:12 WIB
Presiden Joko Widodo akan segera memindahkan ibu kota pemerintahan ke Kalimantan. Begini desainnya.
Ilustrasi lokasi di Kalimantan/Foto: Kementerian PUPR
Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia menyinggung ada gubernur di Kalimantan yang sulit diajak koordinasi soal investasi. Bahkan dia menilai gubernur tersebut merasa seperti presiden.

Menurut pengamat kebijakan publik Agus Pambagio selama ini memang banyak pimpinan daerah merasa dirinya bagaikan raja-raja kecil. Menurut Agus alasannya adalah karena mereka merasa dipilih oleh rakyat.

"Setelah reformasi memang banyak pimpinan daerah, Bupati, Walkot, Gubernur, yang merasa jadi raja-raja kecil. Karena alasannya mereka merasa dipilih oleh rakyat," kata Agus kepada detikcom, Rabu (19/2/2020).


Agus mengatakan hal ini telah terjadi selama berpuluh tahun sejak reformasi dan adanya aturan mengenai otonomi daerah. Bahkan, Agus menyebut banyak pimpinan daerah yang tidak mau diperintah pusat.

"Itu yang terjadi sejak reformasi dan adanya otonomi daerah. Daerah nggak mau diperintah pusat, nganggapnya saya dipilih rakyat, Presiden ngapain? Berpuluh tahun begitu," ungkap Agus.

Bahlil sendiri menyinggung pimpinan daerah di Kalimantan, namun Agus menyebut kasus macam ini terjadi di banyak daerah di Indonesia.

"Lho seluruh Indonesia kasusnya, bukan Kalimantan saja, mungkin dia (Bahlil) lagi ke Kalimantan saja ketemunya. Masalah ini di seluruh Indonesia ada udah puluhan tahun," sebut Agus.

Sebelumnya, Bahlil bercerita mengenai Instruksi Presiden (Inpres) tentang Percepatan Kemudahan Berusaha. Melalui inpres tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendelegasikan kewenangan perizinan berusaha dan pemberian fasilitas investasi kepada Kepala BKPM.


Bahlil mengatakan, untuk daerah, dilimpahkan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP). Namun dirinya menjelaskan ada gubernur yang belum bersedia menyerahkan kewenangan perizinan tersebut.

"Saya tahu bahwa masih ada satu gubernur yang nggak mau kasih, yaitu di Kalimantan, dan saya sudah lapor ke Pak Presiden. Saya bilang, 'Bapak Presiden, kita harus tegakkan aturan. Negara ini masih NKRI. Nggak boleh ada gubernur lain yang merasa juga seperti presiden di negara ini. Nggak boleh," jelas Bahlil dalam Rapat Harmonisasi Kebijakan Pusat dan Daerah bagi Pemerataan Investasi di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Pusat.


(hns/hns)

Hide Ads