Inflasi Rendah Karena Daya Beli Turun? Ini Kata BI

Inflasi Rendah Karena Daya Beli Turun? Ini Kata BI

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 26 Feb 2020 12:19 WIB
Mitigasi Dampak Ekonomi Virus Corona
Foto: detik
Jakarta -

Laju inflasi Indonesia terus tercatat rendah. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan, apakah itu karena ekosistem ekonomi yang efisien atau daya beli sedang lesu. Apa kata Bank Indonesia (BI)?

"Kami pun banyak melakukan kajian dan bertanya beberapa teman-teman ekonom.Kita bertanya apakah memang inflasi rendah apakah secara struktural masuk era inflasi rendah atau temporer," kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam acara Economic Outlook 2020 yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Destry mengatakan, secara garis besar, inflasi rendah yang terjadi karena faktor gabungan. Satu sisi, permintaan sedang rendah.

"Ternyata secara garis besar itu memang gabungan, di satu sisi demand side lagi rendah, tadi Ibu Menteri Keuangan sudah menunjukkan konsumsi rumah tangga mencapai the lowest 2019 di bawah 5%, 4,97%," sambungnya.

Di sisi lain, ia meyakini inflasi ke depan akan terjaga di angka yang rendah. Dia bilang, hal itu karena adanya tim pemantau inflasi baik pusat dan daerah.

Kemudian, karena sistem ekonomi yang transparan dengan berkembangnya toko modern.

"Kedua, bahwa sistem ekonomi lebih transparan dengan mart-mart termasuk punya bapak yang luar biasa besar itu Hypermart semua itu harga terstandar, jadi di luar di pasar-pasar mengikuti harga itu," jelasnya.

Selanjutnya karena ditopang transparansi digital ekonomi. Berkembangnya ekonomi digital membuat masyarakat mudah membandingkan harga.

"Ada market place itu membuat orang bisa bandingkan satu harga, harga yang lain tercipta lah harga yang optimal dalam hal ini efisien," ujarnya.

Inflasi Rendah Karena Daya Beli Turun? Ini Kata BI



(dna/dna)

Hide Ads