Sebuah perusahaan di Australia membuat cold storage bertenaga matahari. 'Kulkas' berukuran besar bisa digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah menyimpan dan menjaga hasil tangkapan laut agar tetap segar.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meninjau langsung ke tempat produksinya di Dandenong, Victoria, Australia, Sabtu (29/2/2020).
Edhy hadir di lokasi bersama rombongan delegasi dari Indonesia. Rombongan itu terdiri dari Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, dan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu hadir juga Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin, Wakil Ketua Bidang Sinergi Dunia Usaha KP2-KKP Agnes Marcellina Tjhin, dan Konsul Jenderal Melbourne Victoria Spica Alphanya Tutuhatunewa.
Black Stump adalah nama perusahaan yang membuat kulkas raksasa ini. Rombongan disambut oleh manajemen Black Stump dan dipandu keliling lokasi oleh Business Development Manager Martin Oakley.
Terdapat bermacam-macam ukuran untuk kulkas tersebut. Black Stump bisa memproduksinya sesuai dengan permintaan. Satu unit kulkas raksasa ini dijual dengan harga mulai AU$ 100 ribu atau sekitar Rp 1 miliar.
![]() |
Yang paling mudah, menurut Martin, adalah sebuah kontainer dipasangi panel surya di keempat sisinya sudah bisa disulap jadi kulkas raksasa.
"Untuk kontainer itu kapasitasnya 20 ton bisa masuk dan didinginkan. Kalau sedang tidak ada matahari, ada baterai yang bisa membuat tempat penyimpanan ini tetap dingin selama sehari semalam," kata Martin memberi penjelasan kepada delegasi dari Indonesia.
![]() |
Martin memberi garansi panel surya yang dipasang 20 tahun. Setelah 20 tahun, panel surya itu akan tetap beroperasi, namun dengan daya serap sedikit berkurang.
"Selama 20 tahun kita pastikan semuanya berjalan normal. Setelah 20 tahun, panel surya tetap beroperasi, tapi dengan sedikit penurunan. Kita bisa tawarkan untuk mengganti dengan panel yang baru," jelas Martin.
Di Australia, lanjut Martin, kulkas raksasa ini digunakan untuk menyimpan hasil agrikultur. Selain itu, militer juga memesan kulkas ini untuk menyimpan makanan dan peralatan penting lainnya.
Khusus untuk pesanan militer, Black Stump membuat kulkas yang tahan bom dan tahan air asin. Sehingga kulkas khusus tersebut bisa digunakan di segala medan.
"Dalam setahun kami bisa memproduksi hingga 200 tempat penyimpanan, kami masih berusaha untuk tingkatkan produksi untuk menjawab kebutuhan klien," ujar Martin.
Apakah kulkas ini bisa dikirim ke Indonesia?
"Saat ini kami yang pegang teknologi dan engineering-nya, untuk produksi kami bisa cari partner di Indonesia. Jadi nanti kalau sudah ada partner tinggal dirakit saja," tambahnya.
(ang/ara)