Sebab Musabab Ekonomi RI Loyo Gara-gara Corona

Sebab Musabab Ekonomi RI Loyo Gara-gara Corona

Soraya Novika - detikFinance
Minggu, 01 Mar 2020 11:29 WIB
Wabah virus corona telah melanda ke sejumlah negara di dunia usai pertama kali diidentifikasi di Wuhan. Yuk, lihat aktivitas warga di tengah wabah virus corona
Foto: Getty Images
Jakarta -

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) IGP Wira Kusuma memaparkan bagaimana wabah virus corona bisa memukul pertumbuhan ekonomi RI. Sebagaimana diketahui, sejak mewabahnya virus tersebut, BI telah menurun proyeksi pertumbuhan ekonomi RI pada 2020 menjadi 5-5,4% dari perkiraan semula 5,1-5,5%.

Menurut Wira, alasan melemahnya ekonomi RI akibat Corona ini terjadi karena hubungan bilateral yang terjalin antara RI dan China terbilang cukup erat. Utamanya pada arus ekspor dan impor. Keduanya terbilang cukup ketergantungan satu sama lainnya.

"Bagaimana covid-19 itu mempengaruhi perekonomian kita, karena bisa kita lihat di sini, hubungan kita dengan China, ekspor total RI dengan Tiongkok 2019 itu sudah 17% sekitar US$ 29,80 juta, ekspor migas kita ke Tiongkok sekitar US$ 3,8 juta atau setara 19,5% itu urutan nomor satu ke Tiongkok. Impor juga demikian, impor total Indonesia ke Tiongkok itu US$ 29,4 juta atau sekitar 17,2% dan peringkat satu juga," paparnya.

Demikian pula dengan sektor pariwisata, meski jumlah kunjungan wisata mancanegara (wisman) dari China ke RI bukanlah yang terbanyak namun sumbangan devisanya tetap di urutan pertama dibandingkan wisman dari negara lain.

"Kemudian kunjungan wisman itu 2,07 juta orang di 2019, itu sekitar 12,9% memang nomor 2 dari sisi jumlah setelah Malaysia, tapi dari sisi Devisa, dia nomor 1 sekitar US$ 2,4 juta, itu menunjukkan bagaimana eratnya keterkaitan hubungan kita dengan Tiongkok dari sisi Ekspor, Impor, hingga sisi pariwisata," sambungnya.

Lalu, bagaimana transmisi perkembangan ekonomi China saat ini akibat virus corona berdampak pada pertumbuhan domestik kita?

Sebab Musabab Ekonomi RI Loyo Gara-gara Corona


Menurut Wira ada 3 jalur hubungan bilateral RI-China yang mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia.

"Pertama dari trade and services channel yakni dari ekspor barang, ekspor pariwisata dan impor, tadi kita lihat bagaimana perdagangan kita dengan Tiongkok sangat tinggi, itu akan mempengaruhi berdampak pada perekonomian Indonesia terutama ekspor. Pariwisata juga dengan demikian, jumlah kunjungan penerima devisa juga cukup besar sehingga akan mempengaruhi sektor pariwisata," paparnya.

Jalur kedua adalah Investment Channel yang mana total investasi yang diterima RI dari China adalah yang terbesar kedua di dunia setelah Singapura.

"Investasi juga demikian tadi sebelumnya dari Investasi sekitar US$4,7 juta atau sekitar 16,8% terbanyak setelah Singapura ada Tiongkok nomor 2 investasinya. Itu menyebabkan jalur investasi juga akan berdampak," tambahnya.

Terakhir, ada Indirect Impact yang mana hubungan China dengan negara tujuan perdagangan RI lain juga membuat perekonomian negara-negara tersebut turun. Sehingga interaksi dagang RI dengan negara-negara itu pun ikut melemah.

"Dengan China yang menurun, maka PDB global tentu akan menurun, biasanya juga banyak terkait juga dengan perdagangan dengan negara-negara lain, sehingga itu juga akan mempengaruhi ekonomi melalui indirect impact," pungkasnya.


Hide Ads