Mencegah Bonus Demografi Berubah Jadi Bencana

Mencegah Bonus Demografi Berubah Jadi Bencana

- detikFinance
Minggu, 01 Mar 2020 16:45 WIB
Tenaga Kerja Asing
Foto: Fuad Hasim
Jakarta -

Indonesia punya peluang besar mempercepat pertumbuhan ekonominya didorong dengan jumlah penduduk di usia produktif yang banyak. Kondisi ini dikenal dengan istilah bonus demografi.

Sayang, ini bisa saja tak tercapai lantaran masih banyak angkatan muda ini yang tercatat sebagai pengangguran alias tak punya pekerjaan. Bila ini tak mendapat perhatian serius, bukan tidak mungkin bonus demografi itu bisa berubah jadi bencana demografi.

Lalu, bagaimana cara mencegahnya?

Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah dengan melibatkan generasi muda dari kalangan organisasi kemahasiswaan dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di bidang sosial dan ekonomi. Langkah ini diharapkan bisa jadi strategi agar generasi muda bisa punya kemampuan memberdayakan dirinya secara ekonomi dan memberi kontribusi pada perekonomian nasional.

"Jadi gerakan perubahan yang dilakukan mahasiswa tidak hanya di jalur politik, tapi juga di bidang sosial dan ekonomi, agar kontribusi generasi muda terhadap pembangunan Indonesia semakin nyata dan kian besar," kata Wakil Ketua DPR-RI DR (HC) Rachmat Gobel dalam kuliah umumnya di depan anggota Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) di Yogyakarta, Sabtu (29/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rachmat mengatakan, masih banyak potensi ekonomi Indonesia yang belum tergarap secara optimal, seperti kegiatan ekonomi berbasis budaya. Dengan keragaman budaya dan tradisi Indonesia, potensi ekonomi di sektor ini sangat besar.

Menurut data BPS, setidaknya ada sekitar 300 kelompok etnik yang ada di Indonesia, yang masing-masing mempunyai karakter budaya dengan kearifan lokalnya masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Budaya dan produk budaya ini sangat membutuhkan ide-ide kreatif, sehingga mempunyai nilai ekonomi, dan potensinya sangat besar. Banyak negara, seperti Jepang dan Korea Selatan telah berhasil mengembangkan tradisi dan budaya mereka menjadi bernilai ekonomi yang tinggi, dan potensi ini juga ada di Indonesia," tegasnya.

"Dan yang tidak kalah penting, pengembangan ekonomi berbasis budaya ini juga bisa menjadi jalur yang efektif untuk pemerataan ekonomi," tutup dia.




(dna/dna)

Hide Ads