Pemerintah memutuskan menunda sementara pemberian insentif pariwisata setelah dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) terbukti positif virus corona. Padahal telah disiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk insentif di sektor pariwisata sebesar Rp 298,5 miliar.
Jika insentif pariwisata ditunda, akan diapakan uang tersebut? Apakah akan dialihkan untuk penanganan virus corona?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan terus melihat perkembangan dari virus corona di Indonesia. Insentif pariwisata tetap akan diberikan di saat waktu yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan melihat dampak dan perkembangannya (virus corona) akan seperti apa. Sehingga instrumen-instrumen untuk memberikan stimulus akan menyesuaikan dengan tingkat risiko itu. Kalau risikonya kita akan mengurangi dari sisi interaksi, ya berarti risikonya itu harus di-adjust dari sisi instrumen yang akan kita pakai. Kalau tujuannya tetap untuk men-stimulate kita harus cari timing yang tepat," kata Sri Mulyani di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).
Baca juga: Insentif untuk Wisatawan Asing Ditunda |
Terkait untuk pencegahan dan penanganan pasien virus corona, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan siap untuk memberikan anggaran tambahan.
"Kita siap untuk memberikan kebutuhan di dalam rangka penanganan itu," ucapnya.
Sri Mulyani belum menjelaskan lebih rinci berapa besaran yang akan digelontorkan untuk menangani virus corona. Saat ini, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan.
"Sampai hari ini kita akan terus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan kebutuhannya apa, timnya seperti apa, nanti kita akan lakukan," katanya.
(eds/eds)