Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku sudah sempat melakukan pantauan langsung dan telah menerima laporan perihal aksi borong ini. Ia menyatangkan, aksi borong ini banyak dilakukan mereka yang berada dalam kelompok ekonomi menengah atas.
"Kebanyakan saya monitor yang beli-beli golongan menengah atas ya dan paniknya di supermarket-supermarket mahal ya," kata dia kata Ridwan Kamil di kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Ia menyebut, aksi yang dilakukan orang kaya ini bisa memicu kelangkaan beragam barang dan berakhir pada kenaikan harga-harga. Bila harga-harga naik, maka yang akan kerepotan adalah orang miskin yang daya belinya rendah.
"Justru orang-orang kaya ini yang menurut saya harus lebih empati," tegasnya.
Selain itu, Ridwan Kamil juga mengimbau kepada masyarakat untuk menanyakan langsung perkembangan penanganan kasus covid-19 kepada pusat informasi dan koordinasi covid-19 yang dibentuk Pemprov Jabar.
"Juga jangan ikut terbawa arus panik beli masker, orang sehat nggak perlu masker kecuali yang merawat orang sakit atau berada di lingkungan orang sakit, atau dia sedang batuk atau pilek," ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
(hek/dna)