Kepolisian RI sudah mengirimkan banyak pasukannya ke beberapa pusat penjualan masker dan antiseptik. Pihak Polisi turun tangan untuk menindak para pedagang yang menjual masker dan antiseptik di atas harga normal.
Pantauan detikcom di Pasar Pramuka, Rabu (4/3/2020), pengakuan beberapa orang menyatakan pihak Kepolisian saat ini banyak yang berjaga di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
![]() |
Salah satu juru parkir di Pasar Pramuka menyebutkan pihak Kepolisian yang berada di sini menggunakan pakaian bebas atau tak berseragam dan berbaur dengan para pengujung. .
"Banyak, ada yang pakaian bebas, ada yang pakai seragam, tersebar," tegas dia kepada detikcom.
Pengakuan selanjutnya dituturkan oleh salah satu pedagangan minuman yang berada di area Pasar Pramuka. Dia bilang sedari pagi pihak Kepolisan sudah banyak yang berjaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kehadiran pihak Kepolisian di pusat perbelanjaan untuk menindak para penjual dan pembeli yang mengambil keuntungan besar. Harga masker melonjak drastis usai 2 orang WNI diumumkan positif terkena virus corona alias covid-19. Di lapak online, masker bahkan dijual hingga Rp 31 juta.
Baca juga: Penampakan Masker Rp 2.000 di Kimia Farma |
Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan pihaknya mendata pelapak online yang menjual masker hingga hand sanitizer dengan harga yang tidak wajar.
"Nanti untuk pedagang online kami sedang melakukan pendataan semua karena ini sifatnya sangat tersebar di seluruh nusantara. Kami sedang melakukan pendeteksian terhadap akun-akun atau orang yang perdagangkan melalui media sosial," kata Daniel di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).
![]() |
Sebelumnya, dari penelusuran detikcom, ada penjual yang menjajakan maskernya di aplikasi Shopee dengan nama toko filter.jr.red9. Masker Rp 31 juta tersebut dijual dengan ukuran 1 box isi 50 lembar. Dari keterangan toko, produknya ia kirim dari Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
(hek/dna)