Tjahjo Kumolo Beberkan PNS Berhubungan Sesama Jenis

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Tjahjo Kumolo Beberkan PNS Berhubungan Sesama Jenis

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 05 Mar 2020 21:00 WIB
Tjahjo Kumolo Beberkan PNS Berhubungan Sesama Jenis
MenPAN-RB Tjahjo Kumolo/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance, Kamis (5/3/2020) adalah pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo tentang perilaku PNS. Menurutnya, ada PNS yang ternyata berhubungan sesama jenis.

Tjahjo diminta menjatuhkan sanksi untuk PNS tersebut, namun menurutnya belum ada aturan sanksi untuk perilaku seperti itu. Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah masih ada karyawan PT Indosat Tbk yang menolak PHK, padahal pesangon yang diberikan sampai 70 kali gaji.

Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo bercerita mengenai adanya perilaku hubungan sesama jenis yang dilakukan oleh pegawai negeri sipil. Dia mengaku hal ini baru diketahuinya setelah mendapatkan laporan dari Kementerian dan Lembaga.

"Saya kemarin harus memutuskan, mohon maaf ini sekedar pengetahuan Pak Menteri, pegawai negeri yang diusulkan oleh K/L harus diberi sanksi, karena dia berhubungan sesama jenis," kata Tjahjo saat hadiri Rakor Kemendag 2020, Kamis (5/3/2020).

Namun saat mendapatkan laporan tersebut, Tjahjo mengaku kaget. Pasalnya tidak pernah ada undang-undang yang mengatur larangan hubungan sesama jenis.

Baca selengkapnya di sini: Tjahjo Kumolo Buka-bukaan soal PNS Berhubungan Sesama Jenis

PT Indosat Tbk (ISAT) baru-baru ini melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 677 karyawan. Mereka yang di-PHK mendapatkan pesangon hingga 70 bulan gaji, sedangkan yang masa kerjanya paling sebentar, yaitu di bawah satu tahun, mendapatkan 14 bulan gaji.

Namun masih ada puluhan karyawan yang menolak keras di-PHK. Menurut Presiden Serikat Pekerja Indosat Roro Dwi Handayani, ada 57 dari 677 karyawan Indosat yang menolak di-PHK.

"Dilakukan PHK serentak yang angkanya kami dapat dari media, 677 orang. Alhamdulillah kami sampai hari ini tetap lakukan perlawanan, dan ada 57 karyawan yang konsisten terus melawan," kata dia dalam konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Baca selengkapnya di sini: 57 Karyawan Indosat Menolak di-PHK, Ini Alasannya

Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo menyinggung permasalahan penggunaan cadar bagi aparatur sipil negara (ASN). Menurutnya, selama ini memang penggunaan cadar tidak diizinkan bagi ASN.

Dia bercerita, ada anak buahnya yang bertanya apakah boleh bekerja memakai bercadar. Tjahjo menjawab tak boleh menggunakan cadar di kantor.

"Di kementerian saya ada yang tanya, apakah saya boleh kerja pakai cadar? Saya bilang pakai cadar boleh dari rumah, tapi masuk kantor, silakan lepas. Keluar lagi pas mau pulang silakan kalau mau dipakai," kata Tjahjo saat menghadiri Rakor Kemendag, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Baca selengkapnya di sini: Tjahjo Kumolo ke PNS: Pakai Cadar Boleh, Masuk Kantor Lepas!

PD Pasar Jaya mengaku salah dengan adanya masker yang dijual dengan harga Rp 300.000 per boks di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Harga masker yang mahal sudah dari distributor.

"Itu keterangan belum lengkap. Itu balik lagi memang salah saya. Kita beli itu beli harganya sudah segitu, bukan artinya kita jual jadi segitu. Ini kenapa akhirnya kita konpers untuk meluruskan itu," ujar Dirut PD Pasar Jaya Arief Nasrudin di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020).

Stok yang sedikit menjadi masalah utamanya, dia mengatakan saat masker terjual dengan harga Rp 300.000 stok masker memang menipis. Dia mengaku saat itu pihaknya hanya punya stok 1.400 masker saja.

"Karena memang kita nyari dulu, karena kemarin baru 1.400 (boks) stok maskernya, enggak banyak, tapi sekarang kita punya lebih banyak dari itu dan kita cari, terus cari, produknya produk lokal, tapi mereknya enggak bisa saya sebut," ungkap Arief.

Baca selengkapnya di sini: Harga Masker Tembus Rp 300.000, Dirut PD Pasar Jaya: Itu Salah Saya

Pemerintah menyatakan ada WNI positif virus corona beberapa waktu lalu. Ada dua warga negara Indonesia yang sudah terjangkit virus tersebut dan kini dirawat di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kabar ini membuat masyarakat panik. Masyarakat langsung berbondong-bondong membeli bahan-bahan pokok dan perlengkapan kesehatan di pusat-pusat perbelanjaan dan pasar tradisional. Fenomena ini disebut panic buying.

Fenomena panic buying di tengah hebohnya virus corona, juga terjadi pada beberapa bahan pangan. Akibatnya harga komoditas ini ikut melonjak tinggi seperti yang terjadi pada jahe merah.

Baca selengkapnya di sini: Daftar Harga Pangan yang Naik Imbas Corona

Hide Ads