Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mendorong pemerintah untuk terus berinisiatif membuat langkah atau kebijakan stimulus untuk mengatasi kecemasan akibat wabah virus corona (COVID-19). Menurutnya, stimulus sangat diperlukan agar kerusakan yang ditimbulkan pada sektor ekonomi tidak semakin parah.
"Takut dan cemas karena meluasnya penyebaran wabah virus corona jangan sampai menyebabkan lumpuhnya perekonomian nasional," terang pria yang akrab dipanggil Bamsoet ini dalam keterangannya, Senin (9/3/2020).
Menurut Bamsoet, rasa cemas dan kehati-hatian jangan sampai menghentikan aktivitas masyarakat secara berlebihan. Kehidupan harus berjalan seperti biasanya, pekerjaan harus tetap dijalankan, dan kegiatan produksi tak boleh dihentikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap orang harus berani tetap bekerja, kegiatan produksi dan perdagangan tidak boleh berhenti, aktivitas belajar anak dan remaja harus tetap berjalan," tambahnya.
Demi mengurangi rasa takut masyarakat atas wabah virus dari Wuhan, China tersebut, Bamsoet menyebut pemerintah harusnya mengupayakan langkah stimulus guna mereduksi kerusakan di sektor ekonomi dan bisnis. Politisi partai Golkar tersebut mengatakan wabah virus corona seharusnya disikapi semua pihak dengan serius karena menimbulkan kerusakan pada sektor perekonomian nasional.
Kerusakan yang dimaksud salah satunya adalah lalu lintas ekspor-impor yang menurun karena melemahnya permintaan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu juga menyebabkan produksi di sejumlah negara, termasuk Indonesia menurun. Sektor penerbangan dan pariwisata bahkan telah menghitung rugi.
"Asumsinya, banyak perusahaan tidak akan mampu mewujudkan perkiraan laba. Dampaknya tentu saja ke pasar modal. Banyak investor sudah menarik dananya dari pasar modal untuk ditempatkan pada instrumen investasi yang aman," ujar Bamsoet.
Apabila tidak segera ditangani, menurutnya, kerusakan itu dapat menimbulkan resesi atau kemerosotan GDP. Ditambah, durasi cemas akibat wabah nCov-19 juga belum dapat dipastikan kapan berakhir. Untuk itu, kerusakan ini tidak boleh dibiarkan berlangsung lama.
"Dalam posisinya sebagai regulator, pemerintahan di semua negara diharapkan berbuat maksimal untuk mencegah potensi resesi," ujarnya.
Bamsoet menambahkan, keputusan pemerintah Indonesia untuk menerapkan kebijakan stimulus ekonomi seperti stimulus fiskal, kemudahan prosedural ekspor-impor, dan dukungan kepada UMKM sudah tepat dan relevan.
"Stimulus dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun mestinya memberi keleluasaan bagi perbankan menurunkan suku bunga kredit, karena likuiditas bank menjadi cukup besar," tambah Bamsoet.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menambahkan, semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah diharapkan memaksimalkan pemanfaatan anggaran belanja untuk mendorong produksi dan permintaan di dalam negeri.
"Jangan lagi ada kasus dana pembangunan yang tidak dimanfaatkan dan hanya diendapkan di bank," pungkasnya.
(akn/ara)