Terkait hal itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan keputusan ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi lebih baik saat hari libur lebih banyak.
"Kalau ini ambil 24 hari mengacu kepada 2018 dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 ternyata pertumbuhan ekonomi tahun 2018 itu lebih baik karena ternyata kalau dilihat liburnya lebih lama 1 hari. Tahun 2020 ini memang cuma 20 hari (liburnya) makanya kita jadikan 24 hari harapannya pertumbuhan ekonomi nasional kita semakin baik," kata Ida di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).
Baca juga: Apa Alasan Pemerintah Tambah Libur 4 Hari? |
Salah satu sektor utama yang diharapkan bisa meningkat dengan adanya tambahan libur ini adalah sektor ekonomi pariwisata seperti destinasi wisata, hotel, hingga restoran.
"Saya kira karena kita harap masyarakat semakin mengenal Indonesia maka pariwisata akan meningkat. Kemudian dampak ikutan dari pariwisata itu akan banyak sekali, teman-teman yang memiliki usaha kuliner di bidang industri kreatif lain akan memiliki dampak," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. Menurutnya, keputusan penambahan libur ini akan memberikan dampak positif ke sektor yang dipimpinnya.
"Itu pasti akan memberikan dampak positif ke pariwisata ya, karena orang kan bisa memanfaatkan libur untuk berpariwisata," ucapnya.
(dna/dna)