Gula menjadi salah satu bahan pokok yang susah dicari bersamaan dengan merebaknya virus corona. Perum Bulog pun menyatakan gula kristal putih (GKP) sebanyak 50.000 ton bakal segera masuk ke Indonesia untuk mengisi pasar.
Lalu, bagaimana dengan pihak swasta?
Tenaga Ahli Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Yadi Yusriadi mengatakan pihak swasta mendapat jumlah impor gula lebih banyak yaitu 438.802 ton. Dari total impor itu, Anak Perusahaan Perum Bulog, Pabrik Gula (PG) PT Gendhis Multi Manis (GMM) mendapatkan jatah importasi 29.750 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain pihak swasta mendapat jatah impor sebanyak 409.052 ton. Impor tersebut telah mulai masuk dan diperkirakan sampai akhir Maret pasokan terpenuhi sampai kebutuhan Ramadhan tahun ini.
"Untuk swasta jumlahnya lebih banyak, yang jelas 438.802 ton sudah mulai masuk. Diperkirakan sampai akhir Maret ini semua telah terpenuhi untuk hadapi Ramadhan," kata Yadi kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).
Selain itu, Yadi bilang, dalam waktu dekat juga akan ada rencana impor tambahan sebanyak 550.000 ton.
"Dalam waktu dekat juga akan ada rencana impor 550.000 ton lagi," sebutnya.
Hal itu dikatakannya untuk menekan harga gula menjadi stabil. Pasalnya saat ini komoditas tersebut sudah tembus di atas harga eceran tertinggi (HET), yang semestinya tak lebih dari Rp 12.500/kilogram (kg), kini sudah mencapai Rp 18.000/kg.
(fdl/fdl)