Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengakui adanya lonjakan harga gula hingga 20% dalam beberapa waktu terakhir. Ia menuturkan, saat ini harga gula pasir nasional berada di level Rp 16.000-17.000 per kilogram (kg), atau 36% di atas harga acuannya Rp 12.500/kg. Menurut Agus, kenaikan itu terjadi karena kelangkaan pasokan gula.
"Memang stoknya terjadi kelangkaan sekitar 100.000 ton per hari ini dari rapat teknis," kata Agus dalam teleconference harga dan ketersediaan bahan pokok, Rabu (18/3/2020).
Untuk menekan lonjakan harga dan mengoptimalkan ketersediaan, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag mengecek gudang-gudang produsen atau supplier gula dan menemukan beberapa pengusaha masih memiliki stok. Untuk itu, pihaknya bersama Satgas Pangan Kabareskrim POLRI dan pemerintah daerah setempat menugaskan pengusaha tersebut menggelontorkan stoknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami temukan beberapa pengusaha yang masih punya stok, dan dapat memenuhi untuk wilayah Lampung dan Jawa, terutama Jakarta untuk dipasok," ungkap Direktur Jenderal PKTN Veri Anggrijono dalam kesempatan yang sama.
Mulai hari ini, pengusaha tersebut telah berkomitmen mengguyur 33.000 ton gula pasir ke wilayah DKI Jakarta dan didistribusikan ke ritel-ritel modern.
"Untuk daerah Jakarta dan sekitarnya ini disepakati digelontorkan mulai hari ini dan seterusnya per hari dapat 33.0000 ton dan diharapkan dapat mengisi pasar-pasar ritel," terang Veri.
Menambahkan Veri, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Suhanto menuturkan, peritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang memperoleh pasokan gula sepakat untuk menjualnya dengan harga sesuai acuan, yakni Rp 12.500/kg.
"Komitmen yang dijaga bersama antara Aprindo dan seluruh imporitr bahwa harga di ujungnya tetap Rp 12.500," tutup Suhanto.
(fdl/fdl)