Tonton Blak-blakan Irfan Setiaputra: Corona & Strategi Selamatkan Garuda

Blak-blakan Dirut Garuda

Tonton Blak-blakan Irfan Setiaputra: Corona & Strategi Selamatkan Garuda

Deden Gunawan, Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 20 Mar 2020 06:57 WIB
Dirut Garuda Irfan Setiaputra
Foto: Wirsad Hafiz / 20detik
Jakarta -

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui wabah corona sangat mempengaruhi dunia penerbangan. Bahkan ada yang memprediksi akan banyak maskapai bangkrut dalam beberapa waktu ke depan. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen Garuda di bawah kendalinya untuk melakukan berbagai strategi agar bisa bertahan.

"Kami akan lakukan segala upaya untuk bertahan hidup. Ini challenging tapi kita harus tetap semangat dan optimis," kata Irfan Setiaputra kepada Tim Blak-blakan di kantor Garuda, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Ia juga memastikan masyarakat bahwa Garuda akan tetap memprioritaskan keamanan dan keselamatan dalam situasi dan kondisi apapun. Dia melarang keras kemungkinan opsi untuk melakukan rekayasa dalam hal perawatan pesawat.

"Saya bilang itu enggak boleh, haram hukumnya karena buat kami penting orang yang naik Garuda merasa aman. Safety first in any different situation," tegasnya.

Secara umum Irfan menyebut ada dua jenis perusahaan penerbangan di dunia, yakni berbasis hub mode seperti Singapore Airlines, Cathay Pacific, Emirates, Etihad, dan Qatar. Kedua adalah perusahaan penerbangan seperti Garuda yang punya domestik market sangat kuat.

[Gambas:Video 20detik]

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Jenis pertama, maskapai menerbangkan semua orang ke semua tempat berkumpul atau lewat kotanya ini biasanya sangat didukung oleh pemerintahnya dengan mendapatkan banyak privilige dan subsidi.

Tapi mereka tak punya pasar domestik sehingga sangat terpukul begitu corona menjadi wabah di banyak negara.

"Sementara Garuda diuntungkan karena punya domestik market yang kuat," papar Irfan.

Ia mencontohkan, waktu awal isu wabah corona muncul, tidak ada sentimen tidak berpergian menggunakan pesawat. Penurunan signifikan baru mulai terasa sejak beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENT

Hanya saja Irfan mengaku cukup kaget ketika Singapura mengumumkan akan mengenakan isolasi selama 14 hari kepada siapapun yang masuk, frekuensi penerbangan Garuda ke negara itu justru melonjak.


Begitu juga ketika beberapa daerah memutuskan agar para siswa dan pekerja belajar dan bekerja di rumah, penerbangan ke Denpasar, Bali justru penuh.

Di luar isu Corona, Irfan yang dikenal sukses menangani perusahaan di bidang telekomunikasi hingga pertambangan memaparkan sejumlah strateginya untuk membenahi manajemen Garuda. Hal itu termasuk berbagai upaya dia mengatasi utang yang menggunung, membenahi berbagai anak dan cucu usaha Garuda, hingga jaminan menghapus praktek kartel dan perlindungan terhadap awak kabin perempuan.

Selengkapnya, saksikan Blak-blakan Dirut Garuda Irfan Setiaputra, "Corona & Strategi Selamatkan Garuda" di detikcom, Jumat (20/3/2020) pukul 09.00 WIB.




(jat/ang)

Hide Ads