Balada Maskapai RI: Turis Asing Tiarap, Domestiknya Nggak Liburan

Balada Maskapai RI: Turis Asing Tiarap, Domestiknya Nggak Liburan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 13 Mar 2020 14:53 WIB
ilustrasi corona
Foto: ilustrasi corona
Jakarta - Transportasi udara menjadi salah satu sektor yang babak belur dihantam virus corona. Jumlah penumpang pun tak hentinya mengalami penurunan hari ke hari.

Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan kini industri penerbangan mengharapkan kenaikan wisawatan domestik. Pasalnya, turis asing menurutnya sudah banyak yang meninggalkan Indonesia.

"Turis asing sekarang ini setop datang ke Indonesia. Kita mengharapkan untuk adanya domestik punya tourist yang bisa gantikan," kata Carmelita kala dihubungi detikcom, Jumat (13/3/2020).

Tak heran apabila turis asing berkurang, frekuensi penerbangan internasional memang berkurang imbas virus corona. PT Angkasa Pura II (Persero) saja mencatat adanya penurunan lalu lintas (traffic) penerbangan Internasional di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akibat adanya virus corona.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebut hingga Januari-Februari 2020 tercatat pergerakan pesawat Internasional turun 4%, sedangkan penumpang Internasional turun 7%.

Namun apes, turis domestik yang diharapkan mau berlibur dan naik pesawat pun banyak mengurungkan niatnya. Padahal menurut Carmelita, kini sudah ada insentif diskon pesawat yang diberikan pemerintah, namun hal tersebut tak banyak membantu.

"Tapi ternyata turis Indonesia yang biasa senang menghampiri daerah-daerah baru seperti Labuan Bajo dan Tanjung Lesung juga terlihat berkurang. Padahal sudah ada insentif dari pemerintah untuk membantu, tiket terpantau turun," ungkap Carmelita.

Maskapai pun mengaku babak belur. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Pesero) Tbk Irfan Setiaputra mengakui virus corona menggerus pendapatan perusahaan secara signifikan.

Irfan sendiri enggan bicara berapa banyak kerugian yang ditelan Garuda. Yang jelas, tergerusnya pendapatan, dikarenakan maskapai pelat merah ini menutup beberapa rute.

"Kinerja maskapai terhadap epidemik corona ini tentu saja tidak bisa kami nafikkan, memang ada penurunan pendapatan yang cukup signifikan dengan penutupan beberapa rute tersebut," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Kantor Garuda Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (27/2/2020).


(dna/dna)

Hide Ads