AS Gelontorkan Bantuan Rp 8.000 T untuk Lawan Corona

AS Gelontorkan Bantuan Rp 8.000 T untuk Lawan Corona

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 20 Mar 2020 12:39 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memprediksi kasus corona di AS akan berakhir pada bulan Juli. Kok bisa?
Foto: AP Photo
Jakarta -

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin menyatakan pemerintah AS akan memberikan bantuan kepada rakyatnya yang terdampak virus corona (COVID-19) sebesar US$ 500 miliar atau setara Rp 8.000 triliun.

Melansir dari CNBC, Mnuchin menjabarkan rincian rencana administrasi Presiden Donald Trump pada Kamis (19/3/2020). Bantuan ini dikirimkan untuk AS sebagai bagian dari paket stimulus besar-besaran untuk mengurangi dampak dari krisis virus corona.

"Uang itu akan dibagi menjadi dua bagian besar. Pertama, US$ 1.000 (Rp 16 juta) per orang dewasa, dan US$ 500 (Rp 8 juta) per anak. Jadi untuk keluarga empat orang, itu pembayaran US$ 3.000 (Rp 49 juta)" jelas Mnuchin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proposal administrasi Trump dibuat ketika stok kebutuhan terus turun, pengangguran mulai meningkat dan jumlah orang di AS yang terinfeksi dan meninggal akibat COVID-19 terus berkembang. Bantuan akan diberikan setelah Kongres menyetujui dan langsung dikeluarkan dalam tiga minggu.

"Begitu Kongres meloloskan ini, kami mengeluarkan ini dalam tiga minggu. Dan, enam minggu kemudian, jika presiden mengatakan saat ini masih darurat corona secara nasional, kami akan memberikan US$ 3.000 (Rp 49 juta) lagi," kata Mnuchin.

ADVERTISEMENT

Mnuchin juga mengatakan, bahwa AS akan memberi bantuan untuk usaha kecil di AS sebesar US$ 300 miliar (Rp 4.000 triliun), Sebesar US$ 200 miliar (Rp 3.000 triliun) akan dialokasikan untuk fasilitas serta pinjaman yang dijamin untuk maskapai dan industri penting lainnya yang terdampak krisis.

Rencana pemerintah tersebut mungkin menghadapi pertentangan di Capitol Hill.

"Mengirim uang satu atau dua kali saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang kehilangan pekerjaan mereka," kata Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer, D-N.Y., Rabu (18/3/2020).

Schumer menyarankan sebaiknya bantuan itu berbentuk asuransi untuk semua pengangguran diperluas khususnya untuk orang Amerika. Hal ini akan memberikan efek lebih lama dan pengamanan jauh lebih besar dalam situasi krisis corona ini.

Donald Trump telah menyetujui beberapa paket bantuan darurat yang bertujuan memperlambat penyebaran virus dan membantu orang Amerika yang kehilangan pekerjaan.

Semakin banyak kota dan negara telah melarang pertemuan besar dan telah memaksa banyak bisnis untuk membatasi layanan mereka, memicu kekhawatiran bahwa pengangguran akan terus bertambah.

Awal bulan ini, Trump menandatangani undang-undang tagihan US$ 8,3 miliar (Rp 135 triliun) yang sudah didukung oleh Kongres.

Trump menandatangani paket tambahan US$ 100 miliar (Rp 1.600 triliun) yang mencakup ketentuan cuti darurat berbayar bagi para pekerja serta untuk warga yang ingin test corona secara gratis.


Hide Ads