Di Tengah Pandemi Corona, Produksi Pupuk Indonesia Tembus 2 Juta Ton

Di Tengah Pandemi Corona, Produksi Pupuk Indonesia Tembus 2 Juta Ton

Angga Laraspati - detikFinance
Selasa, 24 Mar 2020 14:15 WIB
Pabrik pupuk
Foto: Pupuk Indonesia
Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) berkomitmen untuk tetap menjaga performa kinerja para produsen di tengah isu pandemi Virus Corona (COVID-19). Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan produksi di pabrik-pabrik milik Pupuk Indonesia Group masih dapat terjaga.

"Sepanjang Januari hingga akhir Februari 2020, total produksi Pupuk Indonesia Grup telah mencapai 2 juta ton, atau setara 108 persen dari target periode yang sama sebesar 1.89 juta ton," kata Aas dalam keterangan tertulis, Selasa (24/3/2020).

Terhitung per 19 Maret 2020 Pupuk Indonesia Group menyediakan stok pupuk bersubsidi sebanyak 963.958 ton yang terdiri dari 497.274 ton Urea, 223.963 ton NPK, 85.910 ton SP-36, 103.653 ton ZA dan 53.159 ton Organik. Total stok tersebut lebih dari 3 kali lipat di atas ketentuan yang sebesar 274.931 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun Pupuk Indonesia mencatatkan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan 18 Maret 2020 telah mencapai 2.059.025 ton. Angka tersebut terdiri dari 977.253 ton Urea, 631.684 ton NPK, 171.283 ton SP-36, 182.936 ton ZA dan 95.869 ton Organik. Pupuk Indonesia Group memastikan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani tetap berjalan lancar.

Ia menerangkan, guna menjaga performa tersebut, Pupuk Indonesia Group telah menjalankan sejumlah langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan operasional kerja dan pabrik masing-masing perusahaan.

ADVERTISEMENT

Langkah tersebut seperti pemeriksaan suhu tubuh karyawan dan tamu yang memasuki area pabrik dan kantor, pembatasan kedatangan tamu, mengatur pola kerja yang lebih fleksibel, menyediakan alat pembersih tangan serta rutin menjaga kebersihan lingkungan kantor dengan cara penyemprotan disinfektan. Pihaknya juga mensosialisasikan dan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar terkait pencegahan COVID-19.

"Langkah preventif tersebut sebagai upaya nyata BUMN melindungi seluruh karyawan dan menjamin kelangsungan operasional perusahaan demi menjaga penugasan dari Pemerintah dapat berjalan lancar dan normal," ungkap Aas.

Upaya preventif juga diterapkan di dermaga pelabuhan yang terdapat di area pabrik. Di mana setiap kapal yang berlabuh akan diawasi dengan ketat, mulai dari kelengkapan dokumen bebas karantina, hingga pembatasan dan pemeriksaan kesehatan anak Buah kapal (ABK) yang akan turun ke dermaga.

Khusus bagi tenaga pemasar pun telah diinstruksikan untuk meminimalisir kegiatan pertemuan langsung dengan distributor dan konsumen, namun tetap komunikatif melalui sambungan telepon dan media komunikasi lainnya.

"Semua kebijakan tersebut bersifat dinamis, dan siap menyesuaikan dengan perkembangan terbaru. Kami pun tengah mempersiapkan prosedur-prosedur lebih lanjut dalam rangka memitigasikan potensi resiko yang ada," jelasnya.

Adapun performa produsen yang tetap dijaga oleh Pupuk Indonesia meliputi produksi, ketersediaan stok hingga kelancaran distribusi pupuk bersubsidi. Para produsen dimaksud yakni PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Iskandar Muda Aceh dan PT Petrokimia Gresik.

Lebih lanjut Aas menyampaikan apresiasinya kepada seluruh karyawan yang tetap bertugas dalam kondisi saat ini.

"Terima kasih kepada seluruh karyawan Pupuk Indonesia Grup, baik itu produsen pupuk maupun perusahaan non pupuk, atas dedikasinya dengan tetap menjalankan tugas demi menjaga ketahanan pangan dan menjaga operasional perusahaan," pungkas Aas.




(mul/ega)

Hide Ads