Warga Jabodetabek Curi Start Mudik, PNS Kerja dari Rumah Diperpanjang

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Warga Jabodetabek Curi Start Mudik, PNS Kerja dari Rumah Diperpanjang

Trio Hamdani, Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 27 Mar 2020 21:00 WIB
Warga Jabodetabek Curi Start Mudik, PNS Kerja dari Rumah Diperpanjang
Ilustrasi/Foto: Mochamad Solehudin
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Jumat (27/3/2020) adalah warga Jabodetabek ternyata sudah curi start mudik Lebaran. Fakta ini disampaikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi.

Padahal pemerintah dua hari terakhir ini gencar menyampai imbauan tidak mudik Lebaran di tengah merebaknya corona (covid-19). Selain soal mudi Lebaran, berita terpopuler lainnya adalah masa kerja dari rumah untuk PNS akan diperpanjang lagi.

Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini.
Kementerian Perhubungan mengakui bahwa beberapa masyarakat di daerah sudah banyak yang colong start untuk melakukan mudik. Padahal, opsi pelarangan mudik demi cegah penyebaran virus corona sedang dikaji, imbauan tidak mudik pun sudah disuarakan.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa tanggal 20 hingga 22 Maret kemarin terjadi beberapa peningkatan penumpang pada beberapa terminal tipe A di luar Jakarta. Penumpangnya pun kebanyakan dari Jabodetabek.

Budi mengatakan kegiatan ekonomi yang lumpuh di Jakarta, disinyalir jadi alasan untuk orang-orang ini pulang kampung lebih awal.

"Kami mensinyalir ada mudik yang sebelum waktunya. Karena kan kegiatan ekonomi di Jakarta ada penurunan. Catatan kami tanggal 20, 21, 22 ada lonjakan terminal tipe A di daerah yang datang dari Jabodetabek," kata Budi lewat video conference bersama wartawan, Jumat (27/3/2020).

Baca selengkapnya di sini: Ekonomi Jakarta Lumpuh, Banyak Warga Colong Start Mudik

Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat ini bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Hal itu dilakukan untuk mencegah virus corona (Covid-19). Kebijakan tersebut berlaku hingga 31 Maret 2020.

Rencananya sistem WFH bagi PNS diperpanjang karena wabah corona belum menjinak. Terlihat dari jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah dan ditetapkannya status tanggap darurat bencana virus corona di sejumlah daerah.

"Menurut kita memang kita merencanakan untuk melakukan perpanjangan," kata Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini saat dihubungi detikcom, Jumat (27/3/2020).

Baca selengkapnya di sini: Corona Belum Jinak, PNS Kerja dari Rumah Mau Diperpanjang

Pemerintah Kota Tegal memutuskan untuk menutup total akses ke wilayahnya (lockdown) selama empat bulan ke depan. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19. Local lockdown ini akan diterapkan pada 30 Maret 2020 dan berakhir 30 Juli 2020.

Apa dampaknya ke perekonomian?

Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, lockdown akan berdampak besar pada ekonomi Tegal sendiri. Sebab, aktivitas ekonomi akan menyusut. Namun, dia bilang lockdown di Tegal tak memberi dampak besar pada ekonomi nasional.

"Tentunya dengan lockdown aktivitas ekonomi di Kota Tegal menurun, dampak terhadap Kota Tegal terasa besar karena tentunya lockdown aktivitas ekonomi akan jauh lebih menyusut. Tapi, dampak ekonomi nasional sangat kecil karena pertama itu tadi, kedua kontribusi dari perekonomian Tegal terhadap ekonomi nasional kecil," katanya kepada detikcom, Jumat (27/3/2020).

Baca selengkapnya di sini: Tegal Lockdown, Ini Dampaknya ke Ekonomi

Dunia arsitek Indonesia berduka atas wafatnya Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DKI Jakarta, Moehamad Deni Desvianto.

"(Kabar) wafatnya benar," kata dia kepada detikcom melalui pesan singkat," Jumat (27/3/2020).

Ahmad Djuhara tercatat sebagai Ketua IAI dengan masa tugas 2018-2021. IAI beranggotakan lebih dari 11.000 arsitek yang terdaftar melalui 27 kepengurusan daerah dan 2 kepengurusan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

IAI didirikan secara resmi pada 17 September 1959 di Bandung. Kini usianya organisasi tersebut mencapai 48 tahun.

Baca selengkapnya di sini: Kabar Duka, Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Ahmad Djuhara Wafat

Mayapada Group dan Tahir Foundation baru saja mengucurkan sebanyak Rp 52 miliar bantuan untuk penanganan wabah virus corona. Bantuan ini dibagi-bagi untuk warga DKI Jakarta sebesar Rp 22 miliar, untuk warga Jawa Barat sekitar Rp 10 miliar, Jawa Tengah Rp 10 miliar, dan Jawa Timur Rp 10 miliar.

Bentuk bantuannya sendiri beragam. Ada yang berbentuk tunai atau voucher belanja sebesar 70% dari total sumbangan, ada pula yang berbentuk alat-alat kesehatan seperti masker, infrared thermometer dan hand sanitizer. Ada juga tambahan dalam bentuk makanan dan minuman yang merupakan donasi dari Orang Tua Group.

"Bantuan untuk warga DKI Jakarta senilai Rp 22 Miliar sendiri, sebagiannya telah kami berikan kepada Kementerian Sosial pada hari Selasa, 24 Maret 2020 lalu dalam bentuk tunai atau voucher belanja dengan total nilai Rpp 2 Milyar. Kemudian sisanya, Mayapada Group dan Tahir Foundation akan menyerahkan kepada Mesjid Istiqlal sebesar 80%, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) 10% dan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) 10%," ujar Pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir dalam keterangan resminya yang diterima Detikcom, Jumat (27/3/2020).

Baca selengkapnya di sini: Orang Terkaya RI Sumbang Rp 52 M untuk Lawan Corona

Hide Ads