Wakil Menteri Transportasi Thaworn Senniam, mengatakan akan melucurkan dua rencana penyelamatan bulan depan. Pertama untuk memberikan layanan kesehatan dan kedua untuk rehabilitasi bisnis seperti pengurangan penjualan dan penyewaan pesawat dalam menghadapi pandemi virus corona.
"Kita harus mengurangi pesawat sebanyak mungkin untuk mengurangi biaya," tambah Senniam, dilansir dari Reuters, Senin (30/3/2020).
Thai Airways sudah lama menghadapi masalah keuangan, kinerja keuangannya rugi sejak 2017. Kerugian pada 2019 melebar menjadi 12,2 miliar baht setara Rp 61 miliar dari kerugian 11,6 miliar baht (Rp 58 miliar) setahun sebelumnya.
Wabah corona dan pembatasan perjalanan yang mengakibatkan membatasi pariwisata di Thailand telah memperburuk keadaan maskapai negeri jiran tersebut.
Thailand pada Senin (30/3/2020), melaporkan 136 kasus virus corona baru, menambah jumlah total positif di negara itu menjadi 1.524. Sembilan orang meninggal dunia akibat virus itu.
Maskapai penerbangan lainnya di Thailand juga bernasib sama seperti Thai Airways di tengah wabah corona.
(ang/ang)