RI Sukses Ekspor 20 Ton Beras ke Singapura di Tengah Corona

RI Sukses Ekspor 20 Ton Beras ke Singapura di Tengah Corona

Abu Ubaidillah - detikFinance
Senin, 30 Mar 2020 22:49 WIB
ekspor beras
Foto: dok. PT Buyung Poetra Sembada
Jakarta -

Sektor pertanian memberikan kabar gembira bagi masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum usai. Memasuki masa panen raya yang diprediksi terjadi pada akhir Maret, Indonesia berhasil mengekspor perdana 20 ton beras Pandan Wangi Cianjur ke Singapura.

Menurut Asisten Manager PT Buyung Poetra Sembada, Fredi mengungkapkan bahwa beras kualitas premium tersebut merupakan salah satu varietas yang digemari di Negeri Singa.

"Selain bertekstur pulen, beras Pandan Wangi Cianjur juga mengeluarkan aroma wangi alami ketika dimasak. Keunggulan komparatif ini membuat beras Pandan Wangi Indonesia memiliki market tersendiri di Singapura," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fredi menambahkan, ekspor beras yang dilakukan merupakan bentuk komitmen perusahaannya terhadap masyarakat Indonesia dan juga dalam rangka menyukseskan Program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia juga berharap agar pemerintah meningkatkan produktivitas serta promosi Pandan Wangi Cianjur dibanding beras serupa dari negara pesaing.

"Ada nilai lebih dari selisih harga yang dibayarkan dibandingkan ketika membeli beras dari negara lain," ungkap Fredi.

ADVERTISEMENT

Di tempat terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Gatut Sumbogodjati menyebut bahwa masa panen produksi Gabah Kering Giling (GKG) pada Maret 2020 diperkirakan mencapai 5.6 juta ton atau sekitar 3.19 juta ton beras.

Pada April 2020 yang merupakan puncak panen raya, diperkirakan produksi GKG mencapai 8.83 juta ton atau sekitar 5.03 juta ton beras. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian menyebut stok beras dinyatakan aman hingga akhir Mei bahkan surplus 7.77 juta ton.

"Sehingga perkiraan surplus untuk komoditas padi juga memberikan angin segar bagi eksportir beras," lanjutnya.

Gatut mengatakan bahwa selain upaya peningkatan ekspor beras, Pemerintah juga meningkatkan daya saing beras umum di pasar internasional, salah satunya dengan menggunakan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi.

"Memasuki masa panen raya padi, Kementerian Pertanian menginstruksikan kepada Brigade Alsintan yang ada di Dinas Pertanian di Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk melayani permintaan panen dari petani," lanjutnya.

Gatut juga menyebutkan, penggunaan mekanisasi pertanian pada saat panen padi selain dapat menurunkan biaya produksi, juga dapat memperbaiki kualitas GKG yang dihasilkan serta salah satu upaya meminimalkan interaksi pekerja guna menanggulangi penyebaran Covid-19.




(ega/hns)

Hide Ads