Geliat Petani Indramayu Panen Padi & Jagung di Tengah Pandemi Corona

Geliat Petani Indramayu Panen Padi & Jagung di Tengah Pandemi Corona

Yudistira Imandiar - detikFinance
Minggu, 29 Mar 2020 15:21 WIB
Kementan
Foto: Kementan
Jakarta -

Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), Kementerian Pertanian (Kementan) tetap menyiapkan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan mendorong produksi padi dan jagung bulan Maret-April 2019. Salah satu upayanya yakni menjamin produksi di daerah-daerah sentra, seperti Kabupaten Indramayu sebagai produsen beras terbesar di Jawa Barat bahkan nasional.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu Takmid mengatakan Kementan setiap tahun menggelontorkan bantuan untuk Kabupaten Indramayu dalam jumlah cukup besar. Mulai dari bibit, alat mesin pertanian, mesin penggilingan dan bantuan asuransi hingga dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Karena itu, kondisi pertanian di Indramayu dalam bidang produksi padi saat ini masih tertinggi di Jawa Barat.

"Kami tetap optimis dan terus mempertahankan produksi padi ini meningkat di angka 1,5 juta ton gabah kering. Terlebih di bulan Maret dan April ini walau tengah dilanda virus Corona, produksi padi dan jagung tetap tinggi. Petani panen raya," ujar Takmid dalam keterangan tertulis, Minggu (29/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Takmid menyebutkan luas panen padi Indramayu Maret 2020 sebesar 3.677 hektare dan April 10.573 hektare. Adapun harga gabah kering panen saat ini menguntungkan petani, yakni Rp 5.300/kg.

"Sementara luas panen jagung bulan Maret ini mencapai 265 hektare. Prediksi April seluas 530 hektare. Harga jagung pun membuat petani tersenyum, Rp 4.000 per kilogram pipil kering panen," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Selain di Indramayu, geliat panen pada bulan April terjadi di Kabupaten Majalengka seluas 27 ribu hektare, Cianjur 26 ribu hektare dan Subang 26 ribu hektare.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyebut geliat petani di tengah situasi darurat pandemi Covid-19 tidak menurun. Hal ini ditunjukkan dengan tetap beraktivitasnya kegiatan di sawah, minat berusaha di subsektor tanaman pangan pun terlihat naik melalui program Kostratani dan Kostraling yang dijalankan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Diperkirakan bulan Maret ini akan panen padi 1,1 juta hektare dengan perkiraan produksi 5,6 juta ton gabah kering giling setara beras 3,2 juta ton beras. Masih ada stok beras nasional 3,51 juta ton, di Bulog 1,65 juta ton, penggilingan 1,07 juta ton, dan di pedagang 792 ribu ton," ujar Suwandi.

Dengan kebutuhan beras bulan Maret sebanyak 2,49 juta ton, Suwandi mengatakan terdapat surplus 698 ribu ton beras. Sementara itu, pada bulan April diperkirakan produksi 8,8 juta ton gabah kering giling, setara beras 5,04 juta ton dengan konsumsi 2,5 juta ton. Dari kalkulasi tersebut, diperkirakan terdapat surplus 2,53 juta ton beras.

Suwandi menyebut pada bulan Maret ini juga akan panen 5,47 juta ton jagung. Selain itu, masih ada stok jagung di Bulog dan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak sebesar 661 ribu ton. Dengan konsumsi pada Maret 2,46 juta ton, maka didapatkan surplus 3,68 juta ton.

Di bulan April, kata Suwandi, diperkirakan akan panen 2,87 juta ton jagung. Adapun konsumsi jagung bulan April berkisar 1,93 juta ton. Diakumulasi dengan sisa stok Maret, maka diperoleh surplus 4,62 juta ton.

"Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk ketersediaan pangan, pemerintah dan petani berjuang, masyarakat diharapkan dapat mematuhi imbauan pemerintah dan tenang menyikapi segalanya. Penyediaan pangan di saat pandemi covid-19 aman," ujarnya.




(akn/hns)

Hide Ads