Pandemi Corona tak menyurutkan para pedagang untuk tetap berjualan di pasar. Para pedagang kembali berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup.
" Saya baru hari ini kembali berjualan. Kalau tidak jualan mau makan apa ? Belum kalau anak minta jajan," ungkap pedagang daging ayam di Pasar Babadan, Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Tini, saat ditemui detikcom, Jum'at (3/4/2020) pagi.
Menurut Tini, sejak kewaspadaan Corona pekan lalu dirinya libur berjualan empat hari. Namun karena kebutuhan harian terus butuh uang dan tabung habis akhirnya berjualan lagi.
"Di awal Corona pedagang sepi dan ini mulai ramai lagi untuk memenuhi kebutuhan. Apalagi anak tidak sekolah, uang jajan tambah lagi," lanjut Tini.
Dikatakan Tini, sebab baru berjualan lagi, tidak banyak dagangan daging ayam broiler yang dibawa. Takutnya masih sepi meskipun harga daging ayam turun.
"Ini bawa sedikit juga sepi pembeli. Padahal harganya turun dari Rp 32.000 kini cuma Rp 28.000 per kilogram," imbuh Tini.
Hakim, pedagang tempe keliling mengatakan meskipun takut corona, berjualan tetap dilakukan. Sebab pasar juga tidak ada yang tutup.
" Ya takut. Tapi pasar semua buka jadi jualan tetap terus sebab jika tidak jualan juga bingung mau apa," kata Hakim saat ditemui detikcom di pasar induk Klaten.
Hakim mengatakan, sejauh ini dari berbagai daerah di Klaten yang dikelilinginya tidak ada pasar tutup. Pasar buka meskipun sedikit sepi.
" Semua buka meskipun tidak seramai sebelumnya. Tempe juga tetap laku karena sehari juga habis tiga kuintal dan saya harap jangan sampai pasar ditutup," tambah Hakim.
Simak Video "Video Keluh Kesah Pedagang Pasar Gembrong Baru: Pendapatan Sering Nol"
[Gambas:Video 20detik]