Daftar BUMN 'Babak Belur' Gara-gara Corona

Daftar BUMN 'Babak Belur' Gara-gara Corona

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 04 Apr 2020 08:00 WIB
Gedung Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN/Foto: Hendra Kusuma-detikFinance
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir memetakan BUMN-BUMN yang terkena dampak dari wabah virus corona. Menurut Erick BUMN yang bakal terdampak ialah bank BUMN.

Dampak virus corona menimbulkan risiko kenaikan non performing loan (NPL) atau kredit macet.

"Kementerian BUMN mengantisipasi akan ada peningkatan NPL pada Himbara, karena policy pemerintah yang bunga UKM dan lain-lain ditunda, industri terdampak, pasti ada peningkatan NPL di Himbara," ujarnya dalam rapat kerja online dengan Komisi VI DPR, Jumat kemarin (3/4/2020).

Selain itu virus corona juga akan mengganggu cashflow perusahaan pelat merah di bidang energi. Lantaran, corona menyebabkan tekanan pada nilai tukar rupiah.

"Cash flow Pertamina dan PLN akan terganggu karena menurunnya kurs rupiah karena kita tahu baik PLN punya bond besarnya Rp 350 triliun di mana itu sebagian besar dolar. Pertamina sendiri dalam impor minyak dolar tapi jual dalam rupiah," paparnya.

"Karena itu kemarin kita rapat direksi Pertamina untuk bener-bener memastikan cash flow mereka jangan sampai kondisi yang merah nantinya," sambungnya.


BUMN yang berkaitan dengan sektor pariwisata juga terkena dampak corona. Erick menyebutkan, Angkasa Pura, Pelindo, Garuda Indonesia, KAI, ASDP, Pelni, dan lain-lain.

Yang memberatkan, kata Erick, Garuda Indonesia punya utang jatuh tempo yang besar.

"Utang-utang BUMN yang jatuh tempo Garuda terberat yaitu ada US$ 500 juta yang akan jatuh tempo," terangnya.

Selanjutnya, BUMN pangan seperti Perum Bulog juga mengalami tekanan pada utang jangka pendek pada Himbara karena keterbatasan cash flow.

"Alhamdulilah kita sudah bicara Bulog dan Mensos dan beberapa menteri sesuai policy Perppu, akan digelontorkan sebagai bansos untuk rakyat," ungkapnya.

Bukan hanya itu, BUMN karya juga mengalami tekanan. Sebab, BUMN karya memiliki proyek jangka panjang namun dibiayai oleh pembiayaan jangka pendek.

"(BUMN) Karya-karya kita tahu dengan semua proyek jangka panjang tapi dibiayai oleh Himbara dengan jangka pendek. Kemarin ada, sudah ada solusi Ibu Menkeu kemungkinan akan coba utang jangka pendek dijadikan jangka panjang," terangnya.

Erick Thohir juga minta BUMN Siap Rugi Dihantam Corona. Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Erick Thohir sendiri menyadari virus corona akan memberi dampak pada kinerja perusahaan pelat merah. Sebelumnya, ia pernah menyatakan, BUMN siap rugi. Ia pun menyebut BUMN-BUMN siap rugi tersebut.

"Masalah untung rugi nanti lah jangan hari ini. Yang pasti kemarin sudah saya sampaikan, pada saat-saat ini pasti BUMN seperti Angkasa Pura, Kereta Api harus siap rugi karena harus siap layani masyarakat," kata Erick dalam teleconference, Selasa (24/3/2020).

Erick melanjutkan, bank pelat merah tetap beroperasi kendati ada pandemi virus corona. Namun, bukan berarti bank pelat merah rugi. Dia bilang, bank BUMN nantinya juga menyalurkan bantuan dari pemerintah.


"Perbankan juga harus tetap buka, bukan berarti rugi kalau perbankan, apalagi ke depan ada program BLT banyak perusahaan bank BUMN yang menjadi tempat menyalurkan langsung ke rakyat, Telkom akan dilibatkan juga," terangnya.

Erick menambahkan, BUMN tetap beroperasi dalam kondisi seperti saat ini. Begitu juga dengan kementerian.

"Kita tidak tutup tapi memang sekarang seperti kementerian pun sekarang sudah tinggal 15%, bukan berarti tidak bekerja. Buktinya hari ini saya masuk kantor padahal giliran hari ini saya WFH, cuma kita lakukan hal-hal terbaik yang bisa kita lakukan," ujarnya.




(acd/hns)

Hide Ads