Lingkup kerja para driver ojol kini semakin sempit. Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku, para driver ojol dilarang mengangkut penumpang dan hanya diperbolehkan layangan angkut barang.
Dengan kondisi yang semakin memberatkan driver ojol, Ketua Presidium Gabungan Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengungkapkan beberapa permintaan kepada perusahaan aplikasi ojol seperti Gojek dan Grab. Pertama mereka meminta fitur layanan angkutan penumpang dinonaktifkan sementara
"Untuk aplikator, kami minta kepada perusahaan aplikasi dengan adanya pembatasan ini fitur penumpang dinonaktifkan dulu dan lebih dioptimalkan fitur layanan antar makanan dan barang. Itu harus segera dioptimalkan dan disosialisasikan kepada para pelanggan pengguna jasa ojol," tuturnya kepada detikcom, Senin (6/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, lanjut Igun, mereka juga meminta para aplikator untuk menurunkan potongan ongkos kirim yang ditetapkan sebelumnya 20% menjadi maksimal 10%. Selama ini ongkir yang didapat driver sekitar 20% dipotong untuk aplikator.
Ketiga, para driver ojol juga meminta para aplikator menghilangkan sistem performa untuk sementara waktu. Sistem ini fungsinya untuk memberikan sanksi dan reward bagi para driver ojol berdasarkan performanya.
"Artinya kalau tidak ambil order kita kena sanksi atau anjlok performa kita. Itu harusnya dihilangkan sementara ini. Saat ini belum dihilangkan," tuturnya.
Sebelumnya, Garda juga menyampaikan permintaannya kepada pemerintah selama penerapan PSBB. Mereka meminta pemerintah memberikan bantuan langsung tunai dan bantuan bahan pokok khusus untuk driver ojol. Selain itu mereka juga meminta pemerintah memberikan layanan tes Covid-19 untuk para ojol.
(das/fdl)