Selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan di Jakarta. Pengemudi ojek online mengaku kecewa dan kesulitan mendapatkan penghasilan.
Walaupun, layanan pengiriman barang dan pengiriman makanan masih bisa dilakukan.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono menjelaskan pengantaran barang dan makanan dinilai tidak akan mencukupi untuk memenuhi target aplikator.
"Kalau hanya makanan dan pengiriman barang itu tidak bisa tutup poin. Memang penumpang masih besar kontribusinya," kata Igun saat dihubungi detikcom, Jumat (10/4/2020).
Dia mengungkapkan, jika para pengemudi ojol mengantarkan makanan maka pengemudi harus memiliki modal awal untuk membeli.
"Kalau makanan kan harus modal, membelikan dulu baru kemudian diganti pelanggan, padahal sampai sekarang saja sudah tidak ada penghasilan," kata Igun.
Menurut dia, pemerintah seharusnya juga bisa memberikan kompensasi uang tunai untuk para driver ojol. Hal ini bisa digunakan untuk modal usaha pengantaran makanan atau yang lain.
Modal untuk mulai mengantarkan makanan minimum adalah Rp 100.000 karena biasanya pembeli rata-rata membeli Rp 50.000 - Rp 100.000.
Selain itu aplikator juga harus mengerti kondisi mitra saat ini. Misalnya dengan memangkas setoran 20% menjadi minimal 10% untuk sementara di kondisi seperti saat ini.
"Aplikator juga harus punya andil, harus memikirkan mitra juga. Kami harapkan agar kami bisa mengangkut penumpang," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekerjaan atau bisnis Anda terdampak Corona dan PSBB? Kehilangan pekerjaan karena PHK, tidak bisa berjualan karena PSBB, atau gaji dipotong karena bisnis lesu?
Jangan cuma diam, ceritakan kepada kami kisah Anda melalui email ke redaksi@detikFinance.com dengan judul Dampak Corona dalam bentuk tulisan, foto, maupun video. Pemerintah harus tahu dampak dari kebijakan yang diambil sejak darurat Corona. Sertakan nomor telpon aktif sehingga reporter kami bisa menghubungi.
(kil/dna)