Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat besar bagi sosial dan ekonomi Indonesia. Bahkan, ironisnya diperkirakan akan ada tambahan 3,78 juta orang miskin baru di Indonesia karena pandemi ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerangkan, pemerintah sudah membuat skenario indikator utama ekonomi makro tahun ini yang terimbas wabah Corona. Pertumbuhan ekonomi dengan prediksi berat hanya tumbuh 2,35% tahun ini. Tapi dalam skenario sangat berat ekonomi Indonesia 2020 bisa negatif -0,4%.
"Untuk PDB saat ini kita estimasikan dalam kondisi berat dan sangat bera. Sebelumnya baseline kita 5,3% tahun ini akan tekanan sampai ke level 2,3%. Bahkan dalam situasi sangat berat mungkin bisa sampai negatif growth -0,4. Ini pasti pengaruh ke dampak sosial ekonomi kita," ujarnya usai mengikuti Sidang Paripurna melalui virtual, Selasa (14/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekonomi yang terkontraksi tentunya memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Dari sisi kemiskinan Sri Mulyani memprediksi akan ada tambahan sekitar 1,1 juta orang hingga 3,78 juta orang dalam kondisi paling buruk.
"Angka kemiskinan kita bisa naik dengan tambahan 1,1 juta orang atau skenario lebih berat kita akan menghadapi tambahan kemiskinan 3,78 juta orang," tuturnya.
Pemerintah juga menyiapkan skenario berat untuk nilai tukar rupiah tahun ini bisa mencapai Rp 17.500 per dolar AS. Sementara skenario sangat buruknya bisa mencapai Rp 20.000 per dolar AS.
Sementara inflasi diperkirakan juga akan melambung tinggi. Skenario berat mencapai 3,95% dan sangat beratnya mencapai 5,1%.
(das/ara)