Sebanyak 104 ribu warga di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah terdampak pandemi Corona. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menjamin seluruh warga terdampak akan mendapatkan bantuan sebagai bagian dari jaring pengaman sosial.
"Dari hasil pendataan jaring pengaman sosial kita kurang lebih ada 104 ribu warga terdampak pandemi. Jumlah tersebut didapatkan dari enam kriteria yang harus terpenuhi," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto, ditemui wartawan, Rabu (15/4/2020).
Enam kriteria tersebut, lanjut Tatag, di antaranya warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), warga mudik tidak berpenghasilan, warga tidak bekerja, calon pencari kerja, pekerja informal seperti pedagang kecil, asongan dan pelaku wisata, serta pelaku jasa transportasi online. Data tersebut kemudian dipilah, antara warga yang sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan yang belum.
"Pemilahan untuk memastikan tidak terjadi tumpang tindih bantuan. Sehingga dari total warga terdampak pandemi tersebut, diketahui sebagian sudah terdaftar sebagai penerima PKH dan BPNT. Dari hasil cleansing yang kami lakukan, masih ada 50.800 yang belum masuk DTKS," terang Tatag.
Tatag menerangkan, dari 50.800 warga yang belum masuk DTKS ini, Pemkab Sragen akan membiayai 32.933 warga. Sisanya, saat ini sedang diusulkan untuk ditangani melalui Provinsi.
"Kami tanyakan ke Provinsi, akan memberi berapa jiwa. Karena data tersebut dinamis, setiap hari ada tambahan warga yang datang terdampak kondisi luar biasa akibat COVID-19 ini. Setelah ada kepastian dari Provinsi, sisanya tetap akan kami carikan anggaran karena bagaimanapun mereka yang terdampak ini adalah warga Sragen yang perlu kami selamatkan," tegasnya.
Bantuan stimulan yang akan diberikan, lanjut Tatag, akan berwujud sembako. Bantuan ini akan dianggarkan selama tiga bulan, setelah dilakukan refocusing anggaran tahap kedua.
"Semua warga terdampak pasti dapat bantuan. Saat ini sedang dirampungkan pendataan terkait berbagai macam sumber bantuan. Ditargetkan pekan depan mulai dibagikan," jelasnya.
(hns/hns)