Amazon Tutup Pusat Distribusi di Prancis

London - Raksasa e-commerce, Amazon akan menutup pusat distribusinya di Prancis. Keputusan ini diambil setelah pengadilan Prancis memerintah Amazon untuk menghentikan semua aktivitasnya selama pandemi Corona.

Putusan pengadilan Prancis pada Selasa lalu diikuti pengajuan keluhan oleh serikat buruh Prancis yang mengeluhkan Amazon telah membahayakan pekerjanya di tengah wabah Corona.

Amazon mengungkapkan kebingungannya oleh putusan pengadilan yang memerintahkan pabriknya untuk membatasi operasi pengiriman lokalnya atau akan didenda sebesar 1 juta euro setara Rp 16 miliar (kurs 16.900) setiap harinya jika tidak mematuhi putusan pengadilan.

Melansir dari CNN, Jumat (17/4/2020), Amazon mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan banding atas putusan itu.

Amazon mengaku telah menerapkan langkah-langkah keselamatan karyawan seperti, pemeriksaan suhu, masker, dan kebijakan jaga jarak yang telah mendapat persetujuan dari perwakilan kesehatan dan keselamatan di berbagai lokasi.

Baca juga: Kekayaan Pria Ini Bertambah Rp 375 T saat Corona Merajalela

Selain di Prancis, Amazon juga telah menghadapi kritik di AS tentang kesehatan dan keselamatan pekerja di tengah pandemi Corona. Pekan lalu, perusahaan mengatakan mungkin mulai memecat karyawan yang sengaja melanggar pedoman keselamatan selama bekerja. Namun beberapa pekerja mengeluhkan jarak sosial sulit diterapkan di tengah peningkatan konsumen.

Prancis menghentikan semua bisnis di negaranya sejak Maret lalu dan akan berlaku hingga 11 Mei.

Baca juga: Amazon Bakal Rekrut 75 Ribu Pekerja di Tengah Corona

(ang/ang)