Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin mengatakan, bansos sembako tersebut akan disalurkan dua kali dalam satu bulan, hingga 3 bulan ke depan (April-Juni). Sehinggga, dalam satu kali penyaluran, keluarga penerima akan memperoleh 1 kantong sembako senilai Rp 300.000.
"Dalam teknis pelaksanaannya setiap bulan akan disalurkan 2 kali. Jadi yang Rp 600.000 disalurkan 2 kali menjadi Rp 300.000-300.000. Satu kantong itu Rp 300.0000, satu bulan diberikan 2 kali. Sehingga kalau 3 bulan akan ada 6 kali penyaluran," terang Pepen dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/4/2020).
Satu kantong sembako senilai Rp 300.000 tersebut berisi 10 produk makanan yakni mi instan, kornet, sarden, sambal, kecap manis, susu, minyak goreng, teh celup, sabun mandi, dan beras.
Ketika menerima kantong sembako tersebut, Pepen meminta masyarakat mencermati produk yang sudah diinformasikan agar tak terjadi penyelewengan dalam penyaluran. Dalam hal ini, ia ingin memastikan agar setiap keluarga menerima bantuan sosial sesuai dengan spesifikasi dari pemerintah.
"Silakan dicermati, kami dibantu, jika nanti ketika distribusi ada hal-hal berbeda bisa disampaikan pada kami," imbuh dia.
Dalam penyalurannya, Kemensos memberdayakan PT Pos Indonesia, Gojek, Grab, dan petugas RT serta RW. Sehingga, keluarga penerima tak perlu mengambilnya sendiri sehingga melahirkan kerumunan warga.
"Jadi tidak melakukan pengumpulan orang banyak, menghindari tatap muka, dan harus jaga jarak. Oleh karena itu, paket sembako ini akan disampaikan langsung kepada rumah kediaman masing-masing penerima. Tidak perlu ada kumpulan orang," urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos Hartono Laras mengungkapkan, paket sembako ini sudah siap diluncurkan pada masyarakat. Namun, pihaknya masih menunggu instruksi Menteri Sosial Juliari P. Batubara untuk pelaksanaannya.
"Kita siap, menunggu arahan Pak Menteri, hari ini pun kita siap," pungkas Hartono.
(dna/dna)