Perhatian pemerintah untuk driver ojek online dinilai sangat berlebihan. Sederet bantuan telah diberikan oleh pemerintah untuk para driver ojek online, dari BLT sampai diskon BBM.
Sementara itu, bukan cuma ojol, driver taksi online juga butuh perhatian pemerintah. Meski sudah mendapatkan bantuan lewat program relaksasi kredit dan beberapa bantuan langsung tunai, nyatanya bantuan ini tidak maksimal.
Menurut Ketum Asosiasi Driver Online (ADO) Wiwit Sudarsono, kedua program tersebut sangat sulit didapatkan para driver yang membutuhkan. Bahkan, Wiwit menyebut bantuan yang diberikan tidak sesuai harapan.
"Terkait kebijakan relaksasi mungkin bisa jadi bantuan, tapi itu juga berjalan jauh dari yang kita harapkan," jelas Wiwit kepada detikcom, Senin (20/4/2020).
Baca juga: Mereka yang Iri Driver Ojol 'Dimanja' Jokowi |
Wiwit menjelaskan keinginan para driver benar-benar hanya untuk mendapatkan libur mencicil, setelah itu diberikan perpanjangan waktu menyicil. Namun kenyataannya, beberapa leasing justru meningkatkan jumlah cicilan bulanan setelah memberikan waktu libur mencicil.
"Kita kan maunya skip angsuran dulu 3-6 bulan, nanti tempo diperpanjang. Nah dalam pengajuannya, temponya diperpanjang cuma begitu selesai skip cicilannya, setoran bulanan ditambah juga, sehingga angka di akhir malah lebih besar jatuhnya," jelas Wiwit.
"Mau kita kan nggak ada perubahan skema, libur bayar ya libur aja," ungkapnya.
Driver taksi online juga mengeluhkan pembagian BLT. Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Video: Sopir Taksi Online di Klaten Dirampok, Leher Disayat Cutter"
[Gambas:Video 20detik]