Dear Pak Jokowi, Ini Sederet Curhat Driver Taksi Online

Dear Pak Jokowi, Ini Sederet Curhat Driver Taksi Online

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 20 Apr 2020 12:50 WIB
Tarif baru taksi online
Iustrasi taksi online/Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Perhatian pemerintah untuk driver ojek online dinilai sangat berlebihan. Sederet bantuan telah diberikan oleh pemerintah untuk para driver ojek online, dari BLT sampai diskon BBM.

Sementara itu, bukan cuma ojol, driver taksi online juga butuh perhatian pemerintah. Meski sudah mendapatkan bantuan lewat program relaksasi kredit dan beberapa bantuan langsung tunai, nyatanya bantuan ini tidak maksimal.

Menurut Ketum Asosiasi Driver Online (ADO) Wiwit Sudarsono, kedua program tersebut sangat sulit didapatkan para driver yang membutuhkan. Bahkan, Wiwit menyebut bantuan yang diberikan tidak sesuai harapan.

"Terkait kebijakan relaksasi mungkin bisa jadi bantuan, tapi itu juga berjalan jauh dari yang kita harapkan," jelas Wiwit kepada detikcom, Senin (20/4/2020).


Wiwit menjelaskan keinginan para driver benar-benar hanya untuk mendapatkan libur mencicil, setelah itu diberikan perpanjangan waktu menyicil. Namun kenyataannya, beberapa leasing justru meningkatkan jumlah cicilan bulanan setelah memberikan waktu libur mencicil.

"Kita kan maunya skip angsuran dulu 3-6 bulan, nanti tempo diperpanjang. Nah dalam pengajuannya, temponya diperpanjang cuma begitu selesai skip cicilannya, setoran bulanan ditambah juga, sehingga angka di akhir malah lebih besar jatuhnya," jelas Wiwit.

"Mau kita kan nggak ada perubahan skema, libur bayar ya libur aja," ungkapnya.

Driver taksi online juga mengeluhkan pembagian BLT. Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kemudian ada juga soal BLT, Wiwit mengatakan untuk BLT pembagiannya masih kurang tepat. Banyak driver yang benar-benar butuh justru tak mendapatkannya.

Pasalnya, pembagian BLT seringnya diatur oleh aplikator, sehingga pembagiannya bukan dituju untuk yang butuh.

"BLT dari pemerintah juga nggak rata. Kami kan taksi online didata juga, tapi selama ini kan bantuan dikasih ke aplikator mereka yang berikan, nah ini fair-fairan aja yang dapat cuma driver dari asosiasi yang dibina aplikator aja, kadang dikasih sama yang performa bagus doang juga," jelas Wiwit.

"Yang individu yang benar butuh nggak dapat. Ini menjadi ketimpangan," lanjutnya.


Wiwit meminta pemerintah juga memberikan perhatian ke pihaknya, dia menegaskan tidak iri pada ojol. Hanya saja, dia meminta bantuan yang sudah diberikan bisa dimaksimalkan.

"Kalau perhatian lebih yang didapat ojol, itu tergantung sudut pandang orang aja ya. Kita sih bersyukur masih bisa narik, hanya saja tolong udah ada bantuan dua tadi dimaksimalkan agar kami benar-benar mendapat manfaatnya," tegas Wiwit.



Simak Video "Video: Sopir Taksi Online di Klaten Dirampok, Leher Disayat Cutter"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads