Ditinggal McDonald's, Begini Sejarah Gedung Sarinah

Ditinggal McDonald's, Begini Sejarah Gedung Sarinah

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 08 Mei 2020 09:40 WIB
Gedung Sarinah
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Restoran cepat saji McDonald's di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat terpaksa tutup pada 10 Mei 2020. Sebab, pengelola Gedung Sarinah akan melakukan renovasi pada gedung peninggalan Presiden Pertama Sukarno tersebut.

Menilik ke belakang, gedung yang berada di pusat ibu kota ini punya riwayat yang panjang.

Mengutip laman resmi Sarinah, Jumat (8/5/2020), Sarinah merupakan BUMN yang digagas Presiden Sukarno untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi besar itu diwujudkan melalui pembangunan Gedung Sarinah di Jalan Thamrin pada 15 Agustus 1966. Hal itu juga sebagai tanda hadirnya pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.

Presiden Sukarno sendiri mengamanatkan, Sarinah harus menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri. Terutama, hasil pertanian dan perindustrian rakyat. Sehingga, Sarinah terus menjunjung tinggi komitmennya untuk mendukung kemajuan produk-produk usaha kecil, menengah dan koperasi.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, 'wajah' Sarinah terus berkembang seiring berjalannya waktu. Sarinah sendiri didirikan pada 17 Agustus 1962 dengan nama PT Department Store Indonesia dan resmi beroperasi pada 15 Agustus 1966.

PT Department Store Indonesia yang kemudian dikenal dengan nama Sarinah merupakan nama yang disematkan Presiden Sukarno sebagai bentuk penghormatan kepada figur yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Sarinah ialah nama pengasuh Sang proklamator.

Di periode 1970-an, Sarinah berkomitmen untuk mendorong pembangunan ekonomi melalui berbagai upaya untuk mempromosikan produk kerajinan lokal seperti batik. Pada 10 April 1979, Sarinah secara resmi berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero).

Lalu, di periode 1980 dengan perolehan dana segar yang cukup besar Sarinah berekspansi melalui pembukaan cabang di Semarang, Jawa Tengah. Hal ini dibarengi dengan peluncuran sejumlah program baru yang bertujuan untuk mempromosikan produk UMKM kepada konsumen. Berbagai langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Sarinah untuk memperkuat eksistensinya di tanah air.

Pada era 1990-an, Sarinah merenovasi gedung pertamanya di Jalan Thamrin Jakarta, sebagai upaya untuk menarik tenan baru. Hal itu dilakukan untuk memperkuat posisi Sarinah sebagai salah satu pusat perbelanjaan di Indonesia.

Selanjutnya, di peridode 2000-an khususnya di 2019, selain mengembangkan usaha di bidang ritel Sarinah juga melebarkan sayapnya di bidang bisnis trading dengan mengekspor produk Sarinah Home ke beberapa negara dan mengimpor beberapa komoditas. Ke depan, Sarinah akan terus melakukan transformasi pada cakupan bisnisnya.




(acd/eds)

Hide Ads