Direktur Kemitraan dan Komunikasi PMO Kartu Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan dari 456.256 peserta gelomban pertama dan kedua, sudah ada 360.650 orang yang sudah menggunakan biaya pelatihannya. Dari angka itu, tercatat ada 219.489 orang yang sudah menyelesaikan satu pelatihan.
"Top four adalah Skill Academy, Sisnaker, Tokopedia, dan Pintaria," kata Panji dalam video conference, Jakarta, Senin (11/5/2020).
Dari keempat digital platform ini, dikatakan Panji paling banyak peserta memburu paket pelatihan keterampilan Bahasa Inggris, perdagangan khususnya menyangkut pemasaran digital online, selanjutnya paket pelatihan wirausaha.
"Setelah itu, konten, sosmed. Kemudian, desain grafis, komunikasi linier, dan terakhir microsoft office seperti word dan excel. Terakhir, barista," katanya.
Panji mengatakan dari 360.650 orang yang menggunakan biaya pelatihannya, PMO sudah menyalurkan biaya bantuan pelatihan sekitar Rp 180 miliar ke-8 digital platform mitra program Kartu Pra Kerja, seperti Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Sisnaker
Program Kartu Pra Kerja ditargetkan untuk 5,6 juta peserta dengan total anggaran Rp 20 triliun. Dalam pelaksanaannya, setiap peserta mendapat total dana Rp 3.550.000. Rinciannya, sebesar Rp 1.000.000 untuk biaya pelatihan, lalu insentif totalnya Rp 2.400.000 atau Rp 600.000 per bulan diberikan selama 4 bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.
Panji menyebut biaya pelatihan sebesar Rp 1.000.000 per peserta ini jika tidak digunakan secara maksimal, maka sisanya kan masuk ke kas negara. Bagi peserta yang sudah terdaftar pun harus segera membeli paket pelatihan agar biaya tersebut tidak hangus.
"Pokoknya sekali sudah pakai untuk pelatihan sekali itu tidak perlu khawatir karena tidak akan hangus dalam 30 hari. Yang hangus 30 hari kalau dia tidak pakai sama sekali sejak daftar," ujarnya.
(hek/dna)