Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyayangkan dilonggarkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat kurva positif COVID-19 belum turun tajam.
Jika pusat bisnis dan industri sudah dibuka saat COVID-19 masih mewabah, Bhima bilang, dampaknya akan serba tanggung. Toko buka, tetapi kemungkinan masih sepi karena masyarakat masih takut akan terjadinya penularan virus.
"Imbas kepada bisnis akhirnya setengah-setengah. Ketika retail kembali buka, konsumen belum tentu yakin untuk keluar rumah karena wabah-nya masih ada. Jadi serba tanggung," kata Bhima kepada detikcom, Selasa (12/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika begitu, yang ada akan merugikan pengusaha karena harus bayar biaya operasional dengan mahal. Di satu sisi tidak mendapat banyak pengunjung.
"Toko buka tapi sepi pengunjung, akan besar dibiayai operasionalnya," ucapnya.
Dengan kelonggaran kebijakan ini justru membuat ketidakpastian wabah bisa berakhir lebih lama dan akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi yang lebih lama pula.
"Dampak ke ekonomi, semakin lama pandemi berlangsung pemulihannya jadi lebih lama," ujarnya.
(eds/eds)