Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, pihaknya mencatat penurunan penumpang sampai 95%.
"Apakah AP I growing atau declining terus terang industri aviasi dampaknya paling besar setelah hospitality, tourism. Kalau kita lihat dari sisi number of traffic turunnya sudah sampai ke level 95%. Jadi saya kehilangan traffic hampir 100%, 5% ini hanya untuk melayani logistik," katanya dalam acara MarkPlus Industry Roundtable, Selasa kemarin (12/5/2020).
Dia menuturkan, hal tersebut sudah dirasakan sejak akhir Februari 2020. Di mana, kata dia, pemerintah mulai menghentikan penerbangan yang menghubungkan ke China daratan, umroh, serta pembatasan penerbangan ke wilayah zona merah. Hal itu kemudian ditambah dengan kebijakan pemerintah yang melarang mudik.
"Terakhir PM 25 penghentian penerbangan komersial dilakukan pada akhir bulan April kemarin. Tentu saja sangat berdampak signifikan AP I. Perlu ada penanganan secara sistemik bagaimana antisipasi penuruan sampai 95%," ujarnya.
Tantangan lain yang dihadapi oleh AP I ialah bandara mesti operasi di tengah pandemi Corona.
"Hal lain bagaimana kita tetap operasi bandara. Jadi bandara tidak boleh ada yang ditutup, penerbangannya boleh ditutup. Kita harus memanage operasi terbatas," jelasnya.
Bagaimana dengan tol?
Operator jalan tol, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi adanya penurunan arus lalu lintas di jalan tol miliknya menuju Lebaran tahun ini. Hal ini menyusul larangan mudik yang dilakukan pemerintah.
Meski, Jasa Marga tetap mempersiapkan operasional jalan tol untuk menghadapi lonjakan lalu lintas.
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Fitri Wiyanti memaparkan volume lalu lintas saat Lebaran turun 62,5%. Penurunan ini dihitung berdasarkan volume lalu lintas pada saat wabah Corona dan penerapan PSBB DKI Jakarta pada 13 April.
"Penurunan volume lalu lintas arus lalu lintas Lebaran sebesar 62,5% untuk arus mudik atau keluar Jakarta dan arus baliknya turun 58,7%. Perhitungannya, terhadap kondisi volume lalu lintas COVID-19, dan penerapan PSBB DKI Jakarta," jelas Fitri dalam teleconference, Selasa (12/5/2020).
Fitri memprediksi pengguna jalan tol golongan I yang dikecualikan seperti ambulan, TNI/POLRI dan kendaraan dinas menyumbang 10% dari seluruh arus lalu lintas. Kemudian kendaraan logistik mengalami peningkatan sebesar 20%.
Pihaknya memprediksi arus lalu lintas tertinggi akan terjadi pada tanggal 21 Mei atau H-3 Lebaran dan disusul pada 25 Mei H+3 Lebaran.
"Tanggal 21 ini adanya tanggal merah kemudian tanggal 24 Lebaran. Kami prediksi untuk arus mudik puncaknya di tanggal 21 Mei dan baliknya tanggal 25 Mei," papar Fitri.
(ang/ang)