Tarif Bus Naik hingga 50%, Ada Efeknya ke Pengusaha?

Tarif Bus Naik hingga 50%, Ada Efeknya ke Pengusaha?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 13 Mei 2020 15:10 WIB
Perusahaan otobus di tengah corona
Foto: Robby Bernardi/detikcom
Jakarta -

Pengusaha otobus (PO) telah kembali mengoperasikan bus untuk perjalanan khusus bukan mudik. Bahkan, pengusaha juga menaikkan tarif bus hingga 50% saat beroperasi.

Memang pengusaha bus sendiri menjadi salah satu pihak yang terdampak virus Corona, terlebih lagi larangan mudik sempat memaksa pengusaha mengandangkan armadanya.

Lalu apakah dengan mengoperasikan bus kembali dan menaikkan harga tiketnya bisa memberikan pendapatan yang signifikan?

Menurut Sekjen Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono, hal tersebut tidak berpengaruh signifikan ke kondisi PO. Pasalnya, operasional bus juga serba terbatas, okupansi armada sekali jalan pun tak bisa penuh.


"Saya pikir gini ya, yang bisa jalan ini juga busnya nggak banyak. Belum lagi jumlah penumpang juga dibatasi 50% aja, penumpangnya juga terbatas SE Gugus Tugas saja. Itu segarnya di mana," jelas Ateng kepada detikcom, Selasa (12/5/2020).

Klik halaman selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan beroperasinya kembali para PO sama sekali bukan untuk mengejar kebutuhan bisnis. Dia menyatakan operasional PO sekarang hanya untuk melayani kebutuhan masyarakat saja.

"Izin operasi ini melayani pergerakan masyarakat yang membutuhkan. Tidak lebih ke sisi aspek bisnisnya, kita tidak patut bicara soal bisnis dengan kondisi ini semua bisnis buntung saat ini," ujar pria yang akrab disapa Sani kepada detikcom.

Sani menjelaskan, bus yang operasi pun memang sangat terbatas. Dalam satu rute trayeknya saja hanya ada satu bus, yang juga dilayani satu PO saja. Dia mengatakan hanya 5% saja bus yang berjalan dari keseluruhan armada melayani perjalanan khusus bukan mudik.

"Dari situ banyak angkutan yang memang tidak bisa berjalan dari kapasitas penuh 100% paling yang jalan cuma 5%. Jadi memang kan cuma satu PO, per jurusan yang ditunjuk per hari, dan cuma boleh gunakan satu bus," jelas Sani.



Simak Video "Video Puluhan Bus Bekas TransJakarta Hangus Terbakar di Jakbar"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads