Pengusaha otobus (PO) telah kembali mengoperasikan bus untuk perjalanan khusus bukan mudik. Bahkan, pengusaha juga menaikkan tarif bus hingga 50% saat beroperasi.
Memang pengusaha bus sendiri menjadi salah satu pihak yang terdampak virus Corona, terlebih lagi larangan mudik sempat memaksa pengusaha mengandangkan armadanya.
Lalu apakah dengan mengoperasikan bus kembali dan menaikkan harga tiketnya bisa memberikan pendapatan yang signifikan?
Menurut Sekjen Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono, hal tersebut tidak berpengaruh signifikan ke kondisi PO. Pasalnya, operasional bus juga serba terbatas, okupansi armada sekali jalan pun tak bisa penuh.
"Saya pikir gini ya, yang bisa jalan ini juga busnya nggak banyak. Belum lagi jumlah penumpang juga dibatasi 50% aja, penumpangnya juga terbatas SE Gugus Tugas saja. Itu segarnya di mana," jelas Ateng kepada detikcom, Selasa (12/5/2020).
Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Video Puluhan Bus Bekas TransJakarta Hangus Terbakar di Jakbar"
[Gambas:Video 20detik]