Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata menjelaskan saat ini di badan usaha milik negara (BUMN) ada beragam masalah.
Namun pemerintah berupaya melakukan simplifikasi dengan penyertaan modal negara (PMN).
"Nah salah satu contoh ini adalah Garuda. Garuda ini ada permasalahan pada modal, tetapi apa yang dihadapi Garuda adalah kebutuhan untuk operasional sehari-hari," kata Isa dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/5/2020).
Dia mengungkapkan hal tersebut terjadi karena operasional yang terbatas hingga menyebabkan jumlah penumpang dan jumlah penerbangan merosot tajam.
"Bahkan sempat tidak bisa terbang, sementara kewajiban untuk membayar leasing harus jalan. Cashflow jadi masalah yang menonjol," kata dia.
Isa mengatakan ada masalah lain seperti utang global yang juga harus diselesaikan. Namun bukan dengan dana talangan yang disediakan.
Sehingga dana talangan ini digunakan benar-benar untuk operasional agar perusahaan berjalan baik.
Sedangkan untuk BUMN lain akan dilihat kebutuhan penyertaan modalnya. Pemerintah saat ini mengupayakan agar BUMN bisa beroperasi dengan baik, bukan memperkuat permodalan.
(kil/dna)