Biar Menang Lawan Corona, Usaha Desa Mesti Pakai Layanan Digital

Biar Menang Lawan Corona, Usaha Desa Mesti Pakai Layanan Digital

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 31 Mei 2020 21:15 WIB
Cucu Suhayat (44) menyelesaikan pembuatan kerajinan suvenir di Bahbir Galeri, Jalan Terusan Bojongsoang Nomor 230, RT 01 RW 02, Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (16/9/2019). Perajin asal Garut ini mendirikan produksi kerajinan suvenir ini sejak 4 tahun lalu. Mengandalkan kayu jati, pinus, mahoni bekas mebel Cucu menyulapnya menjadi kerajinan bernilai ekonomis.
Ilustrasi/Foto: Rico Bagus
Jakarta -

Usaha pedesaan saat ini berpotensi besar untuk memajukan perekonomian desa. Pengusaha desa bisa memanfaatkan layanan digital untuk memasarkan produk agar bisa menjadi efisien dan memiliki jangkauan yang luas.

Ketua umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Bayu Priawan Djokosoetono mengungkapkan untuk menghadapi pandemi ini dibutuhkan kekompakan seluruh elemen masyarakat.

"Seperti arahan Presiden Jokowi, seluruh komponen bangsa perlu bersama-sama membangun ekonomi nasional," kata dia dalam keterangannya, Minggu (31/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan pandemi saat ini memang menganggu bisnis secara ekstrim dan mengganggu mata rantai dan sektor usaha, produksi maupun distribusi. Karena itu digitalisasi bisa menjadi salah satu cara untuk membangkitkan perekonomian.

Ketua Umum Japnas Jawa Timur Moh Supriyadi menjelaskan di tengah pandemi COVID-19 para pengusaha harus siap dan mempercepat transformasi digital. "Siapa yang tidak siap ke sana, bisa tertinggal, kalah persaingan dan mati," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Supriyadi, usaha pedesaan yang bisa memanfaatkan momentum dapat berkembang. Bahkan, bisa signifikan bila dengan BUMDes. Menurut direktur PT Tata Kreasi Indonesia ini usaha pedesaan bisa memanfaatkan momentum yakni dengan memasarkan produk terbaik dari desa.

Dari data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi potensi ekonomi Desa saat ini 18.195 BUMDes yang telah menjalani profiling dengan 29.733 unit usaha dan sebanyak 4.651 dikategorikan BUMDes maju.

Kemendesa juga telah membangun Bigdata BUMDes dengan kelengkapan yang sangat baik, meliputi produk, modal, hingga transaksi yang dapat digunakan oleh seluruh stakeholder untuk membangun kerjasama saling manfaat baik bersifat transaksi, inkubasi maupun bentuk-bentuk lainnya. Bigdata ini dapat menjadi modal dasar yang bermanfaat bagi dunia usaha untuk melakukan sinergitas pengembangan bersama.

Selain itu Kemendesa juga terus mendorong digitalisasi BUMDes, bekerja dan membangun bersama berbagai startup dan pelaku usaha digital untuk pembinaan BUMDes, banyak diantaranya telah berhasil mengukir kisah sukses dan tercatat 27 ribu di antaranya berhasil menggunakan e-commerce untuk menjangkau pasar secara digital.




(acd/eds)

Hide Ads