Mau Online atau Tidak, Biaya Sekolah Tetap Sama

Mau Online atau Tidak, Biaya Sekolah Tetap Sama

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 04 Jun 2020 06:30 WIB
Anak sekolah
Foto: iStock
Jakarta -

Pandemi virus Corona (COVID-19) tidak membuat harga sekolah menjadi turun. Meskipun selama pandemi ini ada perubahan sistem belajar, dari awalnya tatap muka menjadi virtual atau online.

detikcom mencoba mendaftar sekolah untuk mencari tahu biaya sekolah di tengah pandemi. Salah satu SMA swasta di Jakarta Selatan mematok uang formulir SMA untuk pendaftaran murid baru sebesar Rp 300.000.

"Untuk sekarang tahun ajaran 2020-2021 uang formulir Rp 300.000," kata Ika, pekerja sekolah tersebut di bidang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saat dihubungi detikcom, Rabu (3/6/2020).

Setelah peserta didik baru mengisi formulir dan diwawancara dinyatakan lulus oleh pihak sekolah, maka orang tua harus melunasi biaya sebesar Rp 22.220.000. Uang tersebut terdiri dari uang pangkal, uang SPP, hingga termasuk seragam dan buku.

"Uang perawatan atau pengembangan Rp 11.740.000, uang pangkal atau uang pendidikan Rp 8.880.000, uang SPP Rp 1,3 juta. Semuanya jadi Rp 22.220.000. Itu nanti sudah termasuk seragam sama buku," sebutnya.

Sekolah ber-akreditasi A ini melaksanakan kegiatannya melalui virtual Zoom selama pandemi. Meski begitu tidak ada penurunan biaya karena murid dinilai tetap belajar biasa seperti saat bertatap muka. "Tetap saja (biaya sekolah) karena tetap belajar seperti biasa," ucapnya.


Tidak hanya SMA, salah satu SMP swasta di Jakarta Barat juga tidak menurunkan biayanya selama ada pandemi. Total biaya untuk masuk sekolah SMP ber-akreditasi A tersebut membutuhkan biaya Rp 5.165.000.

"Totalnya Rp 5.165.000. Biaya termasuk formulir, uang seragam dan uang OSIS. Termasuk SPP Rp 543.500 bulan Juli," kata pekerja sekolah tersebut saat dihubungi terpisah.

Pihak sekolah merasa sudah memberi keringanan dengan cara memperbolehkan pembayaran dicicil beberapa kali dengan cicilan pertama sebesar Rp 1.520.000.

"SPP tetap stabil. Keringanan biaya hanya pada cicilan awal itu. Untuk cicilan selanjutnya bisa bulan depannya lagi, misalnya masuk uang Rp 1 juta lalu bulan depannya lagi dicicil lagi boleh," jelasnya.

Kedua pihak sekolah berharap pandemi COVID-19 bisa cepat berlalu sehingga anak sekolah bisa kembali beraktivitas seperti sebelum ada pandemi.


Hide Ads