Project Management Officer (PMO/manajemen pelaksana) mengumumkan hasil survei penerima manfaat program Kartu Pra Kerja. Survei dilakukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Koordinator Kelompok Kerja Kebijakan Sekretariat TNP2k, Elan Satriawan mengatakan survei dilakukan kepada sekitar 12.000 peserta yang sudah menyelesaikan pelatihan dan menerima insentif pasca pelatihan.
"Survei diadakan pada batch 1 sampai 3. Periode survei dilakukan pada 19 Mei sampai 1 Juni, kita mendapat bantuan dari ahli statistik," kata Elan dalam video conference, Jakarta, Senin (8/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elan menyampaikan, survei paling banyak diikuti oleh laki-laki dengan komposisi 66,5% dan perempuan 33,5%. Sementara dari usia penerima manfaat dari 18-68 tahun.
"Dari komposisi range usia, kelompok usia di bawah 35 tahun paling dominan, ada 88%. Kalau usia 18-25 tahun sebanyak 47,7% dan 26-35 tahun 38%," ujarnya.
Menurut Elan, hasil survei subjektif ini memberikan hasil yang sama dengan gambaran angka pengangguran nasional, dimana paling banyak penerima manfaat berasal dari anak-anak muda lulusan SMK sederajat.
"Pendidikan terakhir penerima manfaat didominasi SMA/SMK sederajat 58,93% dan S1 25,27%, kelompok pendidikan lan tidak lebih dari kisaran 5%," katanya.
Dengan begitu, Elan mengklaim program Kartu Pra Kerja sudah tepat sasaran jika mengacu pada hasil survei yang dilakukan ini. Pasalnya, peserta pelatihan juga diikuti oleh masyarakat yang terdampak virus Corona alias COVID-19 maupun tidak.
"Saya kira kalau bicara masalah sasaran walau ini terbuka untuk semua, apa yang kita lihat dari dominasi penganggur yang menerima Pra Kerja bisa melihat ini program tepat sasaran. Karena sebagian besar melaporkan penerima tersebut mereka yang terpengaruh COVID, di PHK, dirumahkan dan sebagainya," ungkap dia.
Sebelumnya, Project Management Officer (PMO/manajemen pelaksana) program Kartu Pra Kerja menyebut sebanyak 361.214 peserta sudah menerima insentif Rp 600.000 di bulan pertama pelaksanaan. Dengan begitu, masih ada 319.696 peserta yang belum mendapat insentif.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan total peserta Kartu Pra Kerja pada gelombang pertama hingga ketiga ada sebanyak 680.918 orang .
"Yang menuntaskan pelatihan baru sekitar 434 ribu peserta. Dari 434 ribu ini, 361.214 telah menerima insentif," kata Ruky kepada detikcom, Jakarta, Jumat (5/6/2020).
(hek/eds)