Harga Cabai Bikin Petani di Rembang Pusing, Kok Bisa?

Harga Cabai Bikin Petani di Rembang Pusing, Kok Bisa?

Arif Syaefudin - detikFinance
Selasa, 09 Jun 2020 20:40 WIB
Harga cabai rawit merah di purwakarta mahal
Ilustrasi cabai merah/Foto: Dian Firmansyah
Rembang -

Para petani cabai di wilayah Kabupaten Rembang mengeluhkan kondisi merosotnya harga cabai merah di pasaran. Bahkan penurunan harganya sangat signifikan, khususnya jenis cabai merah.

Salah seorang petani cabai merah warga Desa Karangasem Kecamatan Bulu, Rembang, Nur menyebut saat ini harga cabai di tingkat petani berkisar Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per kilogram. Padahal, jika dibanding musim panen sebelumnya, harga mampu mencapai Rp 40 ribu per kilogram.

"Sekarang, harga cabai di Pasaran anjlok alias merosot. Tahun lalu harga cabai cukup bagus di pasaran. Karena waktu itu harga cabai di pasaran bisa mencapai Rp 30 ribu. Sekarang, cabai satu kilo cuma dihargai Rp 4 ribu," kata Nur saat ditemui di lahan sawahnya.

Senada, Ahmad petani cabai warga Desa Sulang Kecamatan Sulang, mengaku kondisi merosotnya harga cabai di pasaran mengakibatkan kerugian cukup besar bagi kalangan petani.

"Hasil penjualanpanennya tidak bisa menutup biaya produksinya, bayar tenaga juga dari mulai proses penanaman sampai panen. Bisa dibilang sangat merugi. Jadi agak malas kalau mau tanam cabai sekarang padahal ini sedang musimnya," aku Ahmad.


Ia mengaku, beberapa varian cabai lainnya juga mengalami kondisi yang sama, yakni harga yang merosot tajam di pasaran.

"Saat ini, semua jenis cabai harganya murah semua, baik cabai rawit, merah maupun cabai keriting. Penyebabnya apa, ya tidak tahu. Apa juga karena Corona, kita juga hampir putus asa, karena dari usaha ini tidak menghasilkan," imbuhnya.

Wakil Bupati Rembang Bayu Andrianto mengaku telah mendapatkan keluhan semacam itu secara langsung dari para petani. Menurutnya kondisi tersebut telah menjadi sorotan pihak Pemerintah Kabupaten Rembang saat ini.

"Merosotnya harga cabai seperti sekarang ini, biasanya salah satunya dipengaruhi faktor musim panen yang bersamaan. Ini jadi PR bagi Pemda dan Dinas terkait untuk mencarikan solusi terbaik. Misalnya saja, nanti bagaimana kita coba dorong ASN di lingkungan Pemkab Rembang untuk membeli hasil panen petani. Semua harus mau saling bantu di situasi seperti ini," paparnya saat meninjau kondisi pertanian cabai di Desa Karangasem Kecamatan Bulu, Selasa (9/6/2020).




(hns/hns)

Hide Ads