Kasus Corona di DKI Melonjak, Pengusaha Takut Disuruh Tutup Lagi

Kasus Corona di DKI Melonjak, Pengusaha Takut Disuruh Tutup Lagi

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 11 Jun 2020 10:39 WIB
Mal di Jakarta akan kembali dibuka Senin, 15 Juni mendatang. Sejumlah mal pun telah melakukan persiapan protokol kesehatan.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Belum sepekan kegiatan usaha kembali dibuka setelah Pemprov DKI Jakarta memberlakukan PSBB transisi, kasus baru COVID-19 di Jakarta memecahkan rekor tertinggi pada Selasa 9 Juni 2020 sebanyak 239 kasus.

Pengusaha pun dibuat cemas bila nantinya disuruh kembali menghentikan seluruh kegiatan usahanya. Sebab Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memperingatkan jika kasus Corona meningkat signifikan maka PSBB transisi akan dihentikan.

"Ya ada sih kekhawatiran (harus kembali menutup kegiatan usaha) itu, cuma ada beberapa yang memang kita tahu persis di mana pada saat ini memang dilakukan rapid test sudah lebih banyak ya," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi saat dihubungi detikcom, Rabu (11/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut informasi yang dia sampaikan saat ini telah dilakukan sampling tes COVID-19 pada perkantoran di Jakarta. Menurutnya memang banyak ditemukan pekerja yang terpapar. Padahal dia memastikan pengusaha sudah menjalankan protokol kesehatan sesuai standar.

"Ada yang memang 100% tidak ada karyawan yang terkena. Tapi sebagian besar ada yang karyawannya kena. Nah ini memang yang jadi keprihatinan kami," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia pun berharap seluruh pihak, termasuk masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan dengan baik. Sebab bila kasus positif virus Corona meningkat akan membuat dunia usaha terkena imbasnya.

"Ini yang perlu kedisiplinan dari masyarakat karena kan kita juga harus prihatin ya kalau misalnya ditutup lagi, bagaimana dengan pengusaha sudah dalam keadaan sulit terus harus up down, up down. Jadi tidak kondusif gitu. Kita berharap disiplinlah seluruhnya lah masyarakat lah, bukan cuma di kantor, di kantor dapat fasilitas segala macam-macam tapi di rumahnya dia tidak melakukan itu kan itu yang sulit," tambahnya.




(toy/fdl)

Hide Ads