CEO Crisis Text Line dipecat karena diduga melakukan pelanggaran di dalam perusahaan. Mengutip CNN Business disebutkan CEO Nancy Lublin dipecat lantaran diduga melakukan rasisme kepada pegawainya. Dia juga menyebut jika Crisis Text Line bukanlah tempat yang ramah dan aman.
Dewan pengawas perusahaan meminta maaf atas hal yang telah dilakukan Lublin. "Kami bertanggung jawab dan siap menyelesaikan masalah ini. Tidak ada rasisme dan penindasan dalam bentuk apapun di Crisis Text Line," kata dia dikutip dari CNN, Senin (15/6/2020).
CNN Berupaya menghubungi Lublin untuk menanggapi pemberitaan tersebut. Namun tak ada jawaban sama sekali dari dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Head of Communication Ashley Woble mengungkapkan akan dilakukan penyelidikan secara internal. Dia mengatakan pada 2018 dewan direksi memang telah memiliki kekhawatiran jika ada perilaku yang tidak pantas yang dilakukan Lublin.
Crisis Text Line didirikan pada Agustus 2013. Pada 2016 Crisis Text line berhasil mengumpulkan US$ 24 juta.
Pekan ini ramai tagar di Twitter #NotMyCrisisTextLine untuk berunjuk rasa karena tempat kerja yang toxic di bawah kepemimpinan Lublin.
(kil/fdl)